Pencarian Putera-Puteri Maritim Indonesia

Setelah tertunda selama hampir tiga tahun akibat pandemi, Yayasan Putera-Puteri Maritim Indonesia akhirnya kembali menyelenggarakan Pemilihan Putera Puteri Maritim Indonesia (PPMI). Mengusung tema ‘Menggali Potensi Ekonomi Biru Indonesia’, kompetisi ini diikuti oleh remaja dengan rentang usia 19 sampai 23 tahun dari seluruh Indonesia.

 

Sebanyak 68 peserta dari 34 Provinsi berhasil lolos tes administrasi dan wawancara yang di laksanakan via daring. PPMI sendiri digelar untuk meningkatkan peran generasi muda yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengembalikan kejayaan maritimnya.

 

 

 

Baca Juga:

Ribuan Peserta Antusias Ikuti MILO ACTIV Indonesia Race 2022

Hadirkan Jawara Betawi Dina Mulya Sophieyadi Raih Best Student Italian Fashion School Jakarta

 

“Sejak lahirnya Putera Puteri Maritim Indonesia kita telah banyak bertemu dengan para generasi muda yang punya pengalaman luar biasa. Setelah itu, mereka kita rekrut masuk di dalam pemilihan Putera Puteri Maritim Indonesia dan kita bina serta berikan wawasan kemaritiman, untuk mengenal lebih jauh tentang  potensi maritim Indonesia terkait masalah budaya, teknologi, ekonomi dan pertahanan maritim.

 

Saya mengajak para putera puteri Indonesia untuk bergabung menjadi bagian dari generasi muda yang giat aktif dan produktif untuk bersama-sama mengelola maritim Indonesia.” ujar Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi P, SH, selaku pelindung Paguyuban Putera Puteri Maritim Indonesia.

 

Tahun ini, kegiatan para finalis berlokasi di Bumi Marinir Cilandak yang dimulai pada 21 September hingga 30 September, di mana para finalis wajib mengikuti proses karantina. Pada kegiatan tahun sebelumnya, yaitu tahun 2017 dan 2018 kegiatan pendidikan dan  pelatihan berada di Pusat Komando Pasukan Katak (KOPASKA) Pangkalan TNI AL Pondok Dayung, Jakarta Utara.

 

Setelah melewati serangkaian proses, kegiatan akan ditutup dengan malam penganugerahan Putera-Puteri Maritim Indonesia pada 1 Oktober 2022. Kompetisi ini juga didukung oleh banyak pihak, di antaranya Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Kemenkomarinfes, Bakamla, KLHK, KKP, Menteri Pariwisata, Panglima TNI, dan lain-lain.