Menikmati Basque di Jakarta

Txoko

Memasuki restoran Spanyol bernama Txoko ini kita akan ‘disambut’ ruangan bergaya Mediterania cerah dan nuansa putih berisi mural dengan sentuhan kaca di sekeliling serta dinding berhias lukisan tangan khas Basque. Txoko (dibaca choko) berasal dari bahasa daerah Basque yang berarti ‘sudut yang nyaman’. Sesuai namanya, suasana nyaman pun langsung menyeruak saat kita duduk santai di dalam restoran ini.

 

Salah satu karya arsitektur yang ditampilkan adalah The Comb of the Wind yang berlokasi di San Sebastian, Spanyol karya Eduardo Chillida, membawa para tamu ikut masuk ke suasana asli wilayah Basque. Di sisi kiri pintu masuk, tampak suasana dapur yang terbuka berteras biru tempat proses makanan disiapkan. Beragam menu racikan Chef Oskar Urzelai bisa kita cicip satu per satu di restoran yang berlokasi area Senopati ini. Pria asal Spanyol yang telah 20 tahun berkecimpung dalam dunia kuliner tersebut memperkenalkan salah satu hidangan khas Basque, yaitu Pintxos. Berupa camilan kecil yang umum disajikan di bar, mirip dengan tapas. Ciri khas dari Pintxos adalah pada penggunaan tusuk giginya sebagai alat untuk menyusun beberapa hidangan.

 

“Kami ingin menghadirkan sebagian kecil dari Basque Country dan menawarkan makanan Spanyol yang autentik dan unik di Jakarta. Antara lain, Pintxos terkenal di Basque salah satunya Gilda. Dibuat dari paprika Basque hanya saja rasanya tidak pedas. Paprika ini diolah jadi acar. Gilda dimakan dengan zaitun dan anchovies. Biasanya jadi ‘teman’ minum bir atau wine,” ujarnya dengan nada bersemangat. Rasa Gilda yang asam, kecut, dan asin sangat pas dijadikan hidangan pembuka yang menyegarkan mulut. [Elly Simanjuntak/Fikar Azmy]

 

Baca selengkapnya di Women's Obsession cetak.