Kolaborasi Ciptakan Motif Tenun Baru

 

Berangkat dari keinginan melestarikan wastra Nusantara, Bai Soemarlono berkolaborasi dengan Cita Tenun Indonesia menghadirkan tenun ikat motif baru. Bertempat di Cork&Screw Country Club, Jakarta, pada Senin (29/5/2023), dalam fashion show bertajuk 'Pelesir' Bai memperkenalkan tenun ikat motif Galaran.

 

Dalam bahasa Jawa, Galaran mengacu pada motif serat kayu pohon. Pola ini juga terlihat seperti gelungan ombak dan kulit kuda zebra. Tenun ikatnya sendiri dikerjakan para perajin binaan Cita Tenun Indonesia di Jawa Tengah.

 

BACA JUGA:

Menawarkan Style Journey dengan Konsep Baru

Selebrasi 10 Tahun Memenuhi Kebutuhan Gaya Hidup Masyarakat Indonesia

 

 

Melalui label mode keberlanjutan (sustainable fashion) besutannya, ohmmbybai, sang desainer bermain dengan media Tenun Ikat, Lurik dan Batik. Dan sebagai perwujudan mode inklusif tampil pula deretan figur publik dengan beragam bentuk tubuh, gaya dan profesi.

 

Tenun Ikat Galaran menggunakan metode pewarnaan alami dari proses fermentasi buah Jalawe (Latin: Terminalia Bellirica (Gaertn.) Roxb.). Pembinaan dengan teknik pewarnaan alam pada daerah Jawa Tengah sendiri dilaksanakan Cita Tenun Indonesia pada rentang 2015-2016 bekerja sama dengan Hivos.

 

 

Dipadukan dengan kain Batik dan Lurik digubah menjadi busana siap pakai kontemporer lewat permainan struktur, akurasi teknik potong, dan lipit asimetri dengan inspirasi gaya pakaian berlibur nan santai, namun apik.

 

Seluruh koleksi 'Pelesir' dapat dipakai, baik bagi segala gender (unisex) serta dalam berbagai suasana (untuk bekerja maupun berwisata) dengan penggayaan (styling) nan partikular. Rilisan ini merupakan koleksi terbatas sebagai kontradiksi dari mode kilat (fast fashion) yang dekat dengan kegiatan penumpukan stok barang (overstock dan deadstock).