Prof. dr. Ova Emilia: Perkuat Pengabdian Komprehensif

Rektor Universitas Gajah Mada

 

Sejak terpilih sebagai salah satu pimpinan universitas negeri terbaik di Indonesia, Prof. dr. Ova Emilia memiliki tekad yang kuat untuk menjadikan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai institusi pendidikan yang sehat, ramah lingkungan, berbudaya dan tak lupa turut bertanggung jawab secara sosial kepada masyarakat.

 

Berpengalaman selama kurang lebih tujuh tahun dalam memimpin Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK), Ova kembali menunjukan bakat kepemimpinannya dengan terpilih menjadi Rektor ke-17 UGM periode 2022-2027. Terpilihnya sosok Guru Besar FK-KMK ini diketahui turut menjadikan dirinya sebagai Rektor perempuan kedua di sepanjang sejarah UGM.

 

Ova terpilih pada 20 Mei 2022, dalam Pemilihan dan Penetapan Rektor yang diselenggarakan oleh Majelis Wali Amanat (MWA). Dia berhasil mengalahkan dua kandidat lainnya, yaitu Prof. Bambang Agus Kironoto dan Prof. Deendarlianto. Resmi menjabat sebagai pimpinan universitas, Ova memiliki sejumlah strategi dalam rangka membawa nama UGM ke arah yang lebih baik.

 

BACA JUGA:

Nicke Widyawati: Kepemimpinan Kuat di Bisnis Energi

Lisa Yulia: Dari Karyawan Menjadi Young Entrepreneur Sukses

 

Strategi-strategi tersebut di antaranya, memperkuat pendidikan transdisiplin yang mendorong kewirausahaan sosial, dan kemandirian dan keberagaman. Tak hanya itu, dia pun bertekad untuk memperkuat cakupan pengabdian komprehensif dan berkesinambungan untuk penyelesaian permasalahan wilayah, dengan melibatkan tak hanya sivitas akademika, namun diperluas hingga para alumni.

 

Dengan strategi yang dibuat Ova di awal era kepemimpinannya, terbukti sejumlah prestasi dan pencapaian pun telah diraih oleh UGM, baik di kancah nasional maupun internasional. Di bawah pimpinannya, pada Juni 2023 lembaga pemeringkatan ternama, Times Higher Education (THE) menyatakan bahwa UGM masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia.

 

Memberikan kontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) 1, 7, dan 9. Baru-baru ini juga masuk sebagai kampus kategori Top 3 di Indonesia dan berhasil memboyong 13 penghargaan dalam ajang Anugerah Diktiristek 2023 yang digelar pada 15 Desember lalu.

 

 

Pencapaian-pencapaian UGM ini tentu tak bisa dilepaskan dari peran sosok sang rektor. Tangan dinginnya sebagai sebagai pemimpin institusi dan kehangatan sosok perempuan sukses membawa UGM ke arah yang lebih maju. Tak heran, atas kiprahnya sejumlah penghargaan pun berhasil diraih oleh rektor kelahiran Yogyakarta, 19 Februari 1964 ini.

 

Tahun 2023 misalnya, Ova dinobatkan sebagai pemimpin terpopuler di media sosial. Penobatan ini disampaikan dalam acara Jambore PR Indonesia (JAMPIRO) dan didasarkan pada monitoring pemberitaan di puluhan kementerian, lembaga pemerintahan daerah, BUMN, BUMD, perguruan tinggi dan di tiga platform media sosial.

 

Sesuai dengan kecintaannya akan lingkungan, Ova pun kembali menerima penghargaan sebagai salah satu sosok yang peduli akan transportasi ramah lingkungan dalam acara Hub Space X KAI Expo 2023. Penghargaan diberikan kepada mereka yang berkontribusi terhadap pembangunan konektivitas dan transportasi di Indonesia. Atas penghargaan tersebut, Ova mengatakan hal ini diterima olehnya sebagai pemicu dan penyemangat, agar ke depannya dirinya bersama UGM bisa terus berkontribusi positif untuk pembangunan di Tanah Air. “Kami selalu mendorong, agar UGM menjadi pelopor dan contoh kampus yang ramah dengan lingkungan, termasuk transportasi,” tambah Ova. Arfiah R | Dok. Pribadi