Kartini Inspiratif 2024 | Vera Arisandi Hasan : Wadahi Perempuan Belajar

Founder Rumah Ilmu (RUMIL) Al HIlya

Sebagai seorang ibu pekerja dengan tiga orang anak, Vera Arisandi Hasan selalu mencoba untuk membagi waktunya, agar tetap seimbang antara memenuhi kewajibannya sebagai seorang karyawan maupun mengurus keluarga. Namun, di tengah kondisi tersebut, buah hati ketiganya ternyata didiagnosis mengidap speech delay.

 

Kondisi ini menjadi momen perempuan yang dikenal dengan nama Vera Rumil ini akhirnya merasa perlu lebih dekat dan fokus mengurus anaknya sendiri. Dengan tekad yang kuat, dia pun akhirnya mundur dari pekerjaan yang telah dijalaninya selama 15 tahun di industri oil & gas. Dia kemudian mulai belajar mengenai parenting, sekaligus memperdalam pengetahuannya tentang agama dari sejumlah tokoh, seperti sosok Aisyah Dahlan, Ely Risman, Abimakki, dan lain-lain.

 

Tidak ingin berhasil sendiri, dengan restu sang suami, Vera memutuskan untuk mendirikan sebuah wadah bagi para ibu rumah tangga yang ingin belajar banyak hal, mulai dari mengurus anak dan keluarga, hingga memperdalam ilmu agama. Niatan ini terwujud pada 2011, meskipun dengan segala keterbatasannya, dia berhasil mendirikan Rumah Ilmu (Rumil) Al-Hilya.

 

Bukan perkara mencari keuntungan materi, tempat ini justru menjadi sarana untuk berbagi umat yang sama-sama ingin mendekatkan diri kepada sang Ilahi. Vera mengatakan, “Saya melihat ini sebagai mukjizat, semacam jalan. Kalau mau dihitung, dana yang harus disiapkan untuk biaya operasional tidaklah sedikit. Tetapi, alhamdulillah, saya tidak pernah merasa uang habis atau kekurangan dana, karena saat dibutuhkan selalu ada,” ujar Vera.

 

 

Baca Juga:

Kartini Inspiratif 2024 | Wida Yulianita: Utamakan Komunikasi dalam Teamwork

Kartini Inspiratif 2024 | Arkandi Sari: Dedikasikan Diri Pertahankan Bahasa Daerah

 

 

Nama Al-Hilya sendiri merupakan pemberian dari Ustadz Abi Makki yang berarti Perhiasan Surga. Awalnya, majelis ini diadakan dari rumah ke rumah, diikuti para ibu di Cinere setelah mengantar anak mereka ke sekolah. Kegiatannya pun dulu hanya belajar tafsir Alquran setiap hari Kamis saja dengan jumlah jamaah sekitar 20 hingga 30 orang yang hadir silih berganti.

 

Kini, selain jamaah yang bertambah hingga 397.000 subscriber, termasuk jamaah online, acara kajian dihadiri 100 hingga 400 orang secara teratur di Rumil yang berada di kawasan Cinere, Depok, ini. Dan uniknya setiap kajian selalu ada live streaming di kanal Youtube Rumil Al-Hilya, sehingga bisa diakses setiap saat dari mana pun.

 

Setiap harinya, selalu ada kegiatan kajian rutin di Rumil, lalu tak jarang mengadakan seminar, dan rihlah atau perjalanan yang diisi tausiah untuk semakin menguatkan tali silaturahmi di antara sesama jamaah. Di Moment Maret Bersyukur dan Ramadhan, Rumil kerap mengadakan kegiatan untuk lebih memuliakan umat, pembagian sembako gratis, santunan yatim, kajian ilmu setiap hari dengan mengundang banyak narasumber nasional.

 

 

Baca Juga:

Kartini Inspiratif 2024 | Irma Gamal Sinurat: Lestarikan Budaya dan Berdayakan Perempuan

Kartini Inspiratif 2024 | Sri Sundari Kencana Ayu : Perempuan Berkarya Perempuan Berdaya

 

 

Bertepatan dengan perayaan Hari Kartini, Vera berpesan, agar para perempuan bisa memanfaatkan kesempatan yang telah ada untuk semakin berdaya dan bisa turut memberdayakan sesama. “Perempuan itu begitu mulia, negara akan baik kalau perempuannya baik. Begitu pula keluarga akan sukses, bila ibunya juga baik, karena itu saya senang sekali belajar dan mencari ilmu bersama-sama seperti ini. Menurut saya, dengan demikian kita para ibu bisa menjadi lebih memiliki wawasan luas,” ungkapnya penuh semangat.

 

“Tidak ada sekolah yang mempersiapkan kita sebagai ibu. Pengalamanlah yang mengajarkan kita dan dengan adanya Rumil ini, saya berharap dapat jadi booster untuk para ibu,” sambung Vera lebih lanjut.

 

Selain fokus di Rumil Al-Hilya, karya batik juga menjadi salah satu hal yang dicintai Vera. Memiliki nilai budaya, kecintaannya terhadap batik dirasakan mampu membuat auranya semakin berwibawa, sekaligus menjadi ajang bagi dirinya melestarikan warisan Indonesia. “Saya seringkali dikira masih muda oleh banyak orang, jadi kerap dianggap kurang serius. Dengan memakai batik saya pun jadi lebih berwibawa dan dewasa,” ungkapnya. Kini, batik pun telah menjadi pakaian sehari-hari Vera dan pengurus Rumil Al-Hilya lainnya, khususnya pada hari Jumat. Menurutnya, batik tetap bisa dipadukan dengan berbagai gaya, termasuk para muslimah yang telah berpakaian syari’.

 

 

(Arfi | Dok. Batik Chic)