Kartini Inspiratif 2024 | Lily Suzanna: Jalani Hidup dengan Keberanian

Owner Atelier Clinic

 

Sebagai seorang pengusaha, Lily Suzanna mengungkapkan bahwa keberanian adalah kunci utama dalam mengejar impian hidupnya. Melalui usaha dan dedikasi yang tak kenal lelah, dia telah membentuk jejak yang menginspirasi banyak orang. Dalam wawancara bersama Women’s Obsession, dia menceritakan kisah inspiratif tentang keberanian dan ketekunannya dalam berkarier.

 

Perjalanannya yang mengawali karier bekerja terlebih dahulu di perusahaan orang lain, lalu berbisnis sendiri, dimulai dengan penuh tantangan setelah kuliah. Lily berterima kasih kepada ayahnya yang memberikan kebebasan mengejar karier yang diinginkannya dan menjadi perempuan yang pantang mundur.

 

Itulah sebabnya, di usia yang sekarang dia tetap memiliki keberanian memulai bisnis baru, Atelier Clinic, yang berfokus pada terapi sel punca untuk peremajaan dan perawatan kesehatan. Ini bermula dari pengalamannya, ketika mengantar orang tuanya berobat di Cina. Saat itu, sang ayah mengalami stroke dan selama proses pengobatan, dia menyadari bahwa apa yang disebutkan sebagai stem cell adalah sel punca yang berguna untuk kesehatan tubuh manusia.

 

BACA JUGA:

Kartini Inspiratif 2024 | Novita Yunus: Bawa Batik Ke Kancah Internasional

Kartini Inspiratif 2024 | Polana Banguningsih Pramesti: Tak Henti Berinovasi untuk Efisiensi

 

“Kecantikan bukanlah sekadar penampilan, tetapi refleksi dari kesehatan dalam dan luar. Dengan terapi stem cell, kita tidak hanya memperbarui bagian dalam dan luar tubuh kita, tetapi juga mereformasi keyakinan akan kekuatan alaminya dalam menyehatkan tubuh kita,” jelas Lily dengan mantap.

 

Dalam suasana hari Kartini yang penuh makna bagi perempuan Indonesia, dia berbicara tentang pentingnya keberanian dan semangat, agar menjadi perempuan sukses yang membanggakan. “Dalam menghadapi kehidupan, kita harus nekat. Meskipun, mendengarkan masukan dari orang lain, kita harus tetap positif dan tidak terpengaruh secara negatif. Pendapat orang lain hanya sebagai masukan, tetapi yang menentukan arah keputusan adalah kita sendiri,” ujarnya dengan tegas.

 

Dia mengungkapkan pula, meskipun awalnya dulu pernah merasa ragu, akhirnya dia menemukan keberaniannya untuk memulai usahanya sendiri. “Sebelumnya saya tidak berani, tetapi saya harus percaya diri. Sebagai pengusaha kita harus berani berbisnis dan tidak malu untuk memulai dari bawah. Walaupun gagal, kita mesti bangkit kembali dengan cepat,” tuturnya. Kehidupan ini seperti grafik naik dan turun.

 

 

“Kadang kita di atas, kadang di bawah. Tetapi, yang terpenting adalah bagaimana kita memperlakukan diri kita sendiri dan orang lain di setiap situasi. Saat di atas, jangan sombong. Saat di bawah, tetap menjaga harga diri dan berusaha menjadi diri sendiri,” tambah Lily.

 

Selain seorang pengusaha, dia juga adalah seorang kolektor batik. Tidak hanya mengumpulkan kain, dia mengabadikan keindahan motif-motif tradisional dalam berbagai koleksi batiknya selama lebih dari satu dekade. “Sebelumnya, saya lebih menyukai kain, daripada batik dalam bentuk pakaian. Sampai sekarang, hobi ini masih saya tekuni,” ujarnya antusias.

 

Dengan mayoritas batik yang berasal dari Solo, Jogja, dan Pekalongan, dia menemukan keajaiban dalam setiap helai kain cerah yang dipilihnya. Dia berkata, “Saya menyukai kain motif tradisional, Hokokai, atau Pagi Sore, dan merasa sayang, jika harus merusaknya atau mengubahnya menjadi sesuatu yang lain.” Bagi Lily, batik lebih dari sekadar kain, melainkan warisan budaya yang harus dijaga. Meskipun tidak melakukan perawatan khusus, Lily menyimpan koleksinya dengan penuh cinta dan rasa hormat.

 

Sebagai penutup, dia menekankan pentingnya untuk selalu mencintai diri sendiri dan percaya pada kemampuan kita. “Pada akhirnya, kita tidak bergantung kepada siapa pun, melainkan diri kita sendiri. Jadi, jagalah diri dan berusaha semaksimal mungkin,” tambahnya. Lily adalah contoh nyata bahwa dengan ketekunan, kesabaran, dan semangat, tidak ada impian yang terlalu besar untuk bisa dicapai dalam kehidupan ini.