Capai Omzet 8,8 Miliar Ramadan Runway 2024 Buktikan Perkembangan Modest Fashion

 

Setelah diselenggarakan sebulan lamanya, ajang Ramadan Runway 2024 resmi ditutup pada Minggu (21/4/2024). Gelaran mode yang diadakan di Grand Atrium, Ground Floor, Kota Kasablanka, ini menghadirkan berbagai program menarik.

 

Mulai dari peragaan busana karya beragam desainer muda dan kenamaan dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Dihelat sepanjang bulan Ramadan hingga menyambut Idulfitri, bazar fashion juga menjadi bagian penting.

 

Sekitar 75 jenama modest fashion turut serta dalam acara ini. Program lain yang tak kalah seru, yaitu pencarian ikon Ramadan Runway Model Hunt dan pencarian entrepreneur muda di bidang fashion bertajuk ‘Indonesia Fashion Preneur Competition’ hasil kolaborasi APPMI dan Spark Fashion Academy (SFA).

 

BACA JUGA:

Everyone Executive Bangkitkan Sisi Eksekutif dalam Diri Semua Orang

Masuki 8 Tahun, Buttonscarves Mantapkan Diri Jadi Brand Global

 

Penyelenggaraan Ramadan Runway 2024 tercatat sukses menyumbangkan kontribusi ekonomi. Angkanya pun naik dari tahun lalu di angka Rp6,7 miliar.

 

“Selama lebih kurang sebulan penyelenggaraan Ramadan Runway 2024, omzet sudah dihasilkan senilai Rp8,8 miliar. Kami berterima kasih kepada Kota Kasablanka, karena sudah 12 tahun berkolaborasi pada penyelenggaraan Ramadan Runway. Sampai jumpa di Ramadan Runway 2025,” kata Erdan Mardani selalu Ketua Pelaksana Ramadan Runway 2024.

 

Selain peragaan busana dari koleksi desainer dan rumah mode ternama, Ramadan Runway 2024 juga dimeriahkan penampilan spesial sejumlah penyanyi. Di antaranya Novia Bachmid, Yuyun Arfa x Pelantun Jiwa, Yan Yosua, Aziz Hendra, Ihsan Tarore, Maria Calista, dan Stevan Pasaribu.

 

Salah satu koleksi Naniek Rachmat di Closing Ceremony Ramadan Runway 2024

 

Bertema ‘The Splendour Mubarak’, Ramadan Runway ke-12 ini terinspirasi kemegahan Masjid Al Aqsa di Palestina. Kemegahan tampak dari rancang bangun panggung runway dengan kubah besar berwarna emas dan bangunan utama berhias ragam ornamen khas Mediterania.

 

Kemegahan juga terpancar dari desain busana para perancang untuk koleksi modest perempuan dan laki-laki. Semburat warna pada motif floral, rustic, batik, dan monogram di atas bahan satin, rayon viscose, hingga shimmer tampak menyatu dengan tema ‘The Splendour Mubarak’.

 

Sebagai kiblat modest fashion dunia, menurut Ketua Umum APPMI Poppy Dharsono, Indonesia memiliki potensi besar sekitar 1,8 miliar market muslim. Dan tak kalah penting tiap-tiap daerah, dari Sabang hingga Marauke, menyuguhkan beragam keunikan kultur dan heritage, sehingga melahirkan ekspresi rancangan modest fashion unik dan ikonis.

 

 

Lebih lanjut Poppy mengungkapkan APPMI terus berusaha mendorong agar ekspresi kultur dari Sabang dan Merauke bisa menyumbang kreasi desain modest fashion unik khas Indonesia. APPMI sejak 30 tahun lalu sudah memiliki perhatian terhadap perancang busana muslim, karena ke depannya modest fashion punya peran penting di industri fashion.

 

“Dengan spirit kebersamaan bersama seluruh stakeholder saya berharap agar kolaborasi terus berjalan untuk membuat modest fashion Tanah Air terus berkembang,” tambah Poppy.

 

Beberapa desainer yang menampilkan karya-karya mereka, yakni Ariy Arka, Naniek Rachmat, Willmich, Rya Baraba, Eva Yasul, Aulya Akhsan, Rasyid Salim, Defrico Audy, Ian Adrian, Rryni House, Dana Duriyatna, Keyko, Nieta Hidayani, dan Yoyok Prasetyo. (Nur A | Dok.Ramadan Runway)