Memerangi Kepala Pitak

 

Ada berbagai masalah rambut yang kerap membuat seseorang tak percaya diri. Misalnya, rambut rontok hingga mungkin pitak atau botak di kulit kepala. Pitak pada kepala bisa dialami siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, tak peduli tua ataupun muda. Ternyata, kepitakan pada kepala bisa disebabkan berbagai macam hal. Paling umum akibat dari kerontokan rambut. Kondisi rambut yang terus-menerus rontok, karena stres berlebih sangat mungkin menyebabkan seseorang mengalami botak atau pitak.

 

Dermatologis ZAP dr. Eyleny Meisyah Fitri, SpKK mengatakan, pertumbuhan rambut merupakan proses siklus berkelanjutan. Terdiri dari fase pertumbuhan dan pigmentasi folikel rambut (anagen selama 2-6 tahun), regresi atau involusi folikel rambut (katagen 2-3 minggu), lalu memasuki fase istirahat (telogen 2-3 bulan). Ditandai berhentinya pertumbuhan rambut diikuti terlepasnya folikel rambut (eksogen). Durasi setiap fase dipengaruhi lokasi rambut, status nutrisi dan hormonal, dan usia setiap individu. Rambut di kulit kepala tumbuh lebih panjang daripada rambut di bagian tubuh lain, karena fase anagennya yang lebih panjang.

 

Banyak individu yang mengalami kerontokan rambut akibat kondisi telogen effluvium. Yakni penghentian prematur fase anagen (pertumbuhan) folikel rambut, yang mengakibatkan peningkatan jumlah folikel rambut pada fase telogen (istirahat). Sehingga menyebabkan kerontokan rambut (club hair) yang berlebihan. Telogen effluvium dapat berlangsung akut atau kronik. Pada keadaan akut umumnya terjadi 2-4 bulan setelah kejadian penyebab.

 

Misalnya paska melahirkan (keadaan normal/fisiologis), paska demam, paska operasi, diet ketat, atau konsumsi obat-obatan, misalnya obat antikoagulan, antitiroid, antikejang, dan lain sebagainya. Pada keadaan kronik, kerontokan dapat terjadi hingga enam bulan lebih dengan penyebab yang diketahui ataupun tidak (idiopatik).

 

Keluhan lainnya terkait kerontokan rambut, yakni alopesia androgenetik (AGA). Merupakan kebotakan rambut yang disebabkan kerentanan folikel rambut terhadap hormon androgen yang mengakibatkan miniaturisasi progresif folikel rambut disertai pemendekan fase anagen pada pria dan perempuan yang memiliki kecenderungan genetik (faktor keturunan). Frekuensi dan keparahan AGA meningkat seiring bertambahnya usia. Ada sejumlah hal yang menyebabkan seseorang mengalami AGA. Misalnya, terkait dengan peningkatan aktivitas enzim 5α-reductase terutama tipe II dan jumlah reseptor serta kadar hormon androgen, yaitu dihydrotestosteron.

 

Selain dua hal tersebut, masih ada sejumlah faktor lainnya yang dapat menyebabkan seseorang mengalami pitak, seperti alopesia areata, kebiasaan mencabuti rambut (trichotillomania), dan lainnya. “Alopesia areata atau disebut AA merupakan bentuk alopesia yang paling sering ditemukan pada pasien anak. Penyakit ini merupakan autoimmune hair disorder terkait dengan berbagai penyakit lainnya. Area pitak pada AA memiliki pola berbentuk lingkaran tanpa jaringan parut. Ini dapat berkembang menjadi kebotakan pada seluruh rambut kulit kepala atau tubuh,” kata dr. Eyleny.

 

Pengobatan pitak disesuaikan dengan tipe dan penyebabnya masing-masing. Dengan perkembangan teknologi terkini, beberapa kondisi pitak di kulit kepala dapat diperbaiki kondisinya dengan treatment Hair Regrowth Laser. Terapi ini merupakan tindakan yang dilakukan memakai mesin Fotona SP Dynamis dengan teknologi Erbium-YAG SMOOTH lewat dengan panjang gelombang 2940 NM. Dengan sifat non ablative (tidak mengikis) bertujuan untuk meningkatkan vaskularisasi (aliran darah) ke folikel rambut, memicu transisi siklus rambut dari fase telogen menjadi anagen. Sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan folikel rambut yang baru. Diharapkan ini dapat mencegah kerontokan rambut yang lebih parah (progresif) dan meningkatkan kepadatan maupun ketebalan rambut.

 

Perawatan treatment Hair Regrowth Laser ini bisa dikerjakan langsung salah satunya oleh Dermatologist ZAP di ZAP Premiere dan MEN/O/LOGY by ZAP. Namun, sebelum menjalani perawatan pasien wajib konsultasi dengan dokter yang akan melakukan tindakan. Pasien wanita hamil, mengidap HIV/AIDS, SLE atau lupus, vitiligo, infeksi aktif atau peradangan pada area treatment, epilepsi, mengonsumsi isotretinoin, dan/atau obat-obatan yang berefek fotosensitif, serta dalam pengobatan kemoterapi tidak dibolehkan menjalani perawatan ini.

 

Hanya butuh waktu 45 menit untuk melakukan treatment Hair Regrowth Laser. Tindakan ini aman, efektif, dan nyaman dilakukan tanpa atau dengan rasa sakit minimal. Setelah menjalani perawatan ini, pasien dianjurkan tidak menggosok area treatment, tidak membasuh dengan air hangat dan berolahraga berat yang mengakibatkan keringat berlebih setidaknya selama dua hari. Kemudian, tidak menggunakan krim malam atau serum selama 3 sampai 5 hari, hindari terpapar sinar matahari langsung, dan mengikuti anjuran pascaperawatan sesuai instruksi dokter.

 

Demi hasil yang maksimal, pasien dianjurkan untuk mengombinasikan treatment Hair Regrowth Laser dengan Platelet-Rich Plasma atau PRP yang juga tersedia di ZAP Clinic ZAP Premiere, dan MEN/O/LOGY by ZAP. Tindakan PRP bertujuan untuk menstimulasi pertumbuhan rambut, membantu menyehatkan kulit kepala, dan mengurangi kerontokan rambut. Lebih jauh perawatan ini juga bermanfaat untuk meningkatkan proses regenerasi jaringan kulit, sehingga dapat memperbaiki tekstur kulit seperti luka, bekas luka, stretch mark, mengurangi proses penuaan, dan dapat mengurangi kerontokan rambut.

 

Proses PRP dilakukan dengan mengambil sedikit darah pasien dengan alat vital injector. Darah kemudian diolah menjadi plasma darah kaya trombosit yang kandungannya dapat mencapai 5-10 kali lipat konsentrasi normal. Plasma ini mengandung ratusan protein dan antigen yang ketika diinjeksikan kembali ke kulit kepala pasien akan memberi nutrisi yang mampu merangsang folikel pertumbuhan rambut secara efektif.

 

ZAP juga menghadirkan PRP Combo yang menggabungkan microneedling dan vital injector II. Microneedling merupakan metode perawatan yang memanfaatkan jarum-jarum halus untuk ditusukkan ke kulit pasien secara kontinu dan konstan. Dengan kedalaman serta kecepatan tertentu menggunakan mesin EPN. Sementara, vital injector II adalah alat suntik yang mengintegrasikan jarum dan vakum, sehingga serum yang disuntikkan dapat langsung masuk ke lapisan kulit. Perawatan PRP hanya berlangsung selama 30 menit. Sementara hasilnya dapat terlihat dua minggu hingga satu bulan, setelah perawatan. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, PRP dapat  dilakukan dua hingga empat minggu sekali. Elly S | Istimewa