Muhammad Awaluddin: Sukses Menjaga Performa di Kancah Dunia

Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II

 

Gelombang pandemi virus Covid-19 yang melanda hampir semua negara menjadi tahun-tahun terberat bagi para pelaku bisnis untuk menjalankan usahanya. Termasuk pengelolaan industri penerbangan seperti PT Angkasa Pura II (Persero) yang mengelola sejumlah bandara di Indonesia. Diakui sektor usaha jasa ini ikut terdampak dengan adanya pandemi Covid-19. Bersyukur berkat kerja sama dan kerja keras semua tim di bawah komando Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin MBA, perusahaan masih tetap bisa menunjukkan eksistensinya.

 

Bahkan, kerja baik masih tetap bisa dilakukan oleh seluruh tim perusahaan. Hal ini ditandai dengan adanya penghargaan dan hasil positif dari perseroan. Misalnya baru-baru ini, peringkat Bandara Soekarno-Hatta masuk dalam daftar bandara terbaik dunia atau Top 100 World’s Best Airport. Pada 2021 Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat 34 dunia, naik dari posisi 35 pada 2020. Ini tentu menjadi prestasi yang membanggakan bagi seluruh tim AP II. Naiknya Soekarno-Hatta sebagai bandara terbaik di dunia, karena kuatnya sistem digitalisasi dalam mendukung kinerja perusahaan.

 

Transformasi Digital

AP II menerapkan state of the art technology melalui berbagai produk layanan berbasis digital untuk menghadirkan airport digital journey experience bagi penumpang. Sejumlah produk layanan berbasis digital yang dihadirkan, antara lain iMATE Lounge, aplikasi travelin, Digital Airport Hotel, hingga juga fasilitas Skytrain, dan lain sebagainya. AP II juga telah menjalani tahap pertama transformasi digital, yaitu Transformation 1.0 (2016-2020) yang fokus pada pembangunan budaya perusahaan dan dasar digitalisasi. Saat ini, perseroan menjalani Transformation 2.0 (2020-2024) yang mengambil tema The Great SHIFT 2024 guna fokus membuat perusahaan semakin adaptif terhadap global megatrends.

 

Adapun pada Skytrax World Airport Awards 2021 ini, Bandara SoekarnoHatta juga berhasil meraih penghargaan World’s Best Airport Staff Kategori Best Airport Staff in Asia 2021 di Peringkat 10, lalu Peringkat 6 World’s Best Airport By Passenger Number 20-25 juta penumpang/tahun, dan penghargaan khusus The Covid-19 Airport Excellence Awards yang menandakan Bandara Soekarno-Hatta menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

 

“Tentu saja berbagai penghargaan dari Skytrax adalah hasil kerja keras seluruh karyawan termasuk para staf di bandara dalam melaksanakan tugas meski berada di tengah pandemi. Kami sangat berterima kasih atas dedikasi dan pengabdian mereka yang telah berjuang menjaga operasional Bandara SoekarnoHatta selama 24 jam setiap harinya demi konektivitas udara Indonesia,” ujar Awaluddin.

 

 

Wabah Covid-19 ini menuntut semua orang untuk bekerja lebih giat dan inovatif, sehingga apa pun sektor usahanya bisa adaptif dengan kehidupan baru di tengah pandemi. Selain proses digitalisasi yang sudah berjalan, AP II juga fokus melahirkan inovasi untuk melindungi penumpang pesawat, pengunjung bandara, dan juga pekerja di bandara dari Covid-19, melalui sejumlah program, seperti Biosecurity Management.

 

Bandara-bandara yang dikelola AP II memperkuat protokol kesehatan dengan Biosecurity Management melalui penerapan program guna memastikan physical distancing (jaga jarak), health screening (pemeriksaan kesehatan), passenger touchless processing (layanan tanpa sentuh), facility cleanliness (kebersihan fasilitas), dan people protection (penggunaan APD, hand sanitizer, dsb). Penumpang wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk memproses keberangkatan penerbangan. Dengan PeduliLindungi, pemeriksaan dokumen kesehatan (kartu vaksinasi dan surat tes Covid-19) dilakukan secara digital.

 

AP II juga memastikan semua bandara yang dikelola selalu dalam keadaan bersih. Layanan Airport Health Center juga dibuka sebagai lokasi bagi penumpang pesawat melakukan tes Covid-19 sebagai upaya mendukung regulasi serta menjaga bandara dan penerbangan aman. Termasuk juga layanan vaksinasi bagi para penumpang, dan mewajibkan seluruh personel menggunakan APD yang lengkap. Adapun secara keuangan, AP II dalam dua tahun ini masih fokus dalam proses pemulihan ekonomi nasional. Perseroan terus berupaya melakukan kerja keras agar situasi ekonomi nasional bisa kembali pulih, tidak tidak pernah mengabaikan kesehatan.

 

BACA JUGA:

Pramudya Oktavinanda: Semangat Kaum Muda

Anies Baswedan: Kerja Sunyi & Senyap

 

Akselerasi Pemulihan Bisnis

AP II kini memastikan tengah memperkuat tata kelola komersial. Awaluddin mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mendukung strategi akselerasi pemulihan bisnis yang dijalankan tahun ini. “Bisnis AP II semakin luas, khususnya bisnis non-aeronautika. Pada tahun ini kami juga berupaya mengakselerasi pemulihan bisnis,” ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan di Harvard Business School ini.

 

Belum lama ini AP II meluncurkan unit Commercial Care yang khusus memberikan pelayanan dan informasi terkait aktivitas komersial di seluruh bandara perseroan termasuk anak usaha. Dia menuturkan Commercial Care dapat dijangkau oleh seluruh mitra usaha AP II, badan usaha, dan masyarakat umum untuk mengetahui informasi mengenai peluang usaha di bandara, pelayanan komersial, dan berbagai aktivitas komersial lainnya.

 

Saat ini, bisnis AP II berasal dari bisnis inti (core business), yaitu bisnis non-aeronautika dan bisnis aeronautika.Bisnis non-aeronautika dikontribusikan dari area komersial, ruang iklan, dan angkutan kargo. Begitu juga dari bisnis anak usaha, yaitu PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Aviasi, PT Angkasa Pura Properti, dan PT Angkasa Pura Kargo. Sementara itu bisnis aeronautika berasal dari Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau disebut juga dengan Passenger Service Charge (PSC). Begitu juga dari Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).