Majukan Fondasi Bisnis Rintisan Lewat AKSI Perempuan

 

Menyambut baik keberhasilan program Akselerasi Bisnis (AKSI) Perempuan bersama community platform Stellar Women, brand aggregator Tjufoo memperkuat ekosistemnya dengan menggandeng tiga bisnis perempuan dengan potensi terbaik untuk naik kelas. Ketiga bisnis tersebut, yakni bisnis fashion muslimah, Winona Modest; bisnis perawatan dan kecantikan, DEW ME; serta bisnis konveksi perlengkapan bayi, Crucil; berkesempatan meraih peluang investasi, berupa pendanaan dan dukungan operasional, senilai total miliaran rupiah.

 

Berhasil memberdayakan 2055 perempuan Indonesia dan ribuan partisipan publik online bootcamp, program AKSI Perempuan, hasil kolaborasi Tjufoo dan Stellar Women, mendapat apresiasi positif dari pemerintah. Hal itu dibuktikan, salah satunya, melalui pernyataan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, yang berharap kesuksesan program AKSI Perempuan dapat terus berlanjut dengan menjangkau lebih banyak UKM di daerah.

 

BACA JUGA:

Dukung UMKM Kuliner Naik Kelas dengan Tingkatkan Kualitas

Rayakan HUT Ke-65 Astra Hadirkan Festival Kesehatan Astra 2022

 

Dalam sambutannya, dia berkata, “Saya ucapkan selamat kepada tiga bisnis terpilih, semoga bisa naik kelas menjadi the next top-of-mind brand kebanggaan Indonesia dengan segala potensinya yang luar biasa dan dengan dukungan ekosistem dan jaringan Tjufoo luas di industri direct-to-consumer. Semoga kesuksesan program AKSI Perempuan bisa terus berlanjut dan mampu mewadahi semangat berjejaring, pemberdayaan dan pendampingan yang dapat menjangkau lebih banyak UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 

Menyambung apresiasi tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Teten Masduki, menilai program AKSI Perempuan membantu memperkuat fundamental bisnis pelaku UMKM perempuan di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti. Apalagi, didukung keahlian Tjufoo yang berpengalaman membesarkan brand lokal.

 

 

“Saat ini UMKM perempuan merupakan penggerak strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Bahkan, mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan dengan persentase sebesar 64,5%. Hal tersebut menunjukkan bagaimana pentingnya menggali potensi dan memberdayakan UMKM perempuan untuk mendukung pemerataan ekonomi. Kami mengapresiasi peran program AKSI Perempuan dalam memperkuat fundamental bisnis UKM, serta mewadahi kolaborasi antar pelaku industri di sektor ini,” tutur Teten.

 

Sementara itu, di tengah ketidakpastian dan peluang ekonomi di 2023, Co-Founder & Chief Executive Officer Tjufoo, TJ Tham, berpendapat investasi dalam mengembangkan brand dibutuhkan. Untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan menggali potensinya di tengah pasar domestik yang menjanjikan, dan inilah yang membuat brand aggregator dilirik investor. Apalagi studi eConomy SEA 2022 memprediksi Indonesia, Vietnam, dan Filipina menjadi ‘titik panas’ investasi jangka panjang tahun-tahun mendatang dan pendanaan ke Indonesia diproyeksi bertumbuh sebesar 73%.

 

TJ Tham menilai ketiga bisnis terpilih memiliki potensi kuat untuk menguasai pasar lokal, apabila mendapat dukungan yang tepat apalagi dengan peluang industri direct-to-consumer yang semakin masif. “Sebagai brand aggregator yang fokus pada pasar Indonesia, Tjufoo berharap para womenpreneur terpilih dapat memanfaatkan peluang naik kelas melalui ekosistem dan jaringan kami yang growing. Berbagai kanal pemasaran secara online maupun offline tersedia dalam menjangkau konsumen, maupun jejaring yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.” (Elly | Foto: Dok. Tjufoo)