Sebuah langkah baru bagi layanan kesehatan intim di Indonesia resmi hadir di Jakarta Selatan. Elysium Clinic, pusat kesehatan intim terintegrasi untuk pria dan wanita, membuka pintunya di kawasan Pakubuwono dan menjadi salah satu klinik pertama di Indonesia yang menempatkan kesehatan seksual sebagai bagian penting dari kualitas hidup dan kesejahteraan manusia.
Kehadiran Elysium Clinic sekaligus menyoroti fenomena silent epidemic, isu kesehatan intim yang dialami banyak orang, tetapi masih jarang dibicarakan karena dianggap tabu. Di masyarakat, berbagai keluhan seperti disfungsi ereksi, ejakulasi dini, penurunan libido, gangguan kesuburan, inkontinensia urine, hingga keluhan pascapersalinan pada perempuan sering kali disembunyikan. Sebagian besar penderita memilih diam, menunda pemeriksaan, atau mencari solusi alternatif yang tidak terbukti secara medis.
Klinik ini menawarkan pendekatan terintegrasi dengan layanan mulai dari urologi, terapi hormon, fertilitas pria, akupunktur medis, hingga teknologi medis seperti shockwave therapy dan radiofrequency untuk kesehatan intim pria maupun wanita. Seluruhnya dirancang untuk memberikan penanganan yang aman, nyaman, dan menyeluruh bagi setiap pasien.
Pendiri Elysium Clinic, dr. Dimas Tri Prasetyo, SpU, MRes, menjelaskan bahwa alasan utama berdirinya klinik ini adalah masih kuatnya stigma terkait kesehatan intim di Indonesia. “Banyak orang mengalami gangguan kesehatan seksual, tetapi memilih diam karena rasa tabu. Mereka akhirnya mencari solusi instan seperti suplemen tanpa bukti ilmiah, terapi alternatif, atau hacks viral di media sosial. Padahal gangguan seksual adalah isu medis yang dapat ditangani secara profesional,” ungkapnya.
Data internasional menunjukkan betapa masifnya persoalan ini. The Massachusetts Male Aging Study mencatat 1 dari 2 pria berusia 40–70 tahun mengalami disfungsi ereksi. Sementara survei tahun 2019 pada pria Indonesia menemukan prevalensi DE mencapai 35,6 persen. Pada perempuan, angka penderita gangguan seksual mencapai 40–45 persen, dan hingga 45 persen mengalami inkontinensia urine, kondisi yang sangat mengganggu dan memengaruhi kesehatan fisik, mental, hingga hubungan personal.
Elysium Clinic hadir untuk menjawab urgensi tersebut dengan pendekatan medis modern dan tingkat privasi tinggi. Selama masa soft opening, Elysium telah menerima pasien dari berbagai kota dengan keluhan yang beragam mulai dari penurunan performa seksual, ukuran alat vital, infertilitas, keluhan pascahamil, hingga gangguan otot dasar panggul. Banyak dari mereka datang setelah melalui berbagai metode pengobatan alternatif yang tidak berhasil.
“Kami melihat betapa banyak pasien yang sebenarnya bisa ditangani sejak awal, namun baru datang setelah kondisinya memburuk atau setelah mereka mencoba banyak solusi yang tidak terbukti. Edukasi publik tentang kesehatan intim menjadi sangat penting,” tambah dr. Dimas.
Selain layanan urologi dan ginekologi intim, Elysium mengintegrasikan akupunktur medis untuk menyeimbangkan hormon, mengurangi stres, serta meningkatkan aliran darah, tiga aspek penting dalam kesehatan seksual. Pendekatan holistik ini menjadi keunggulan klinik, menyatukan teknologi medis modern dengan metode pendukung yang berbasis evidensi ilmiah.
Sejak resmi dibuka pada September 2025, Elysium Clinic telah memperkuat posisinya sebagai destinasi layanan kesehatan intim premium di Jakarta. Dengan ruang layanan yang dirancang menjaga privasi, pendekatan konsultasi yang detail, serta teknologi terapi yang teruji, Elysium berkomitmen membantu pasien mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik melalui perawatan yang profesional dan terpercaya.
Elysium Clinic kini siap melayani masyarakat yang membutuhkan solusi komprehensif untuk kesehatan intim, sekaligus membuka ruang percakapan yang lebih sehat untuk isu yang selama ini dianggap tabu. (Ali)




