Pada 10 tahun terakhir, publikasi ilmiah fokus pada C. Acnes secara umum, bakteri yang menyebabkan peningkatan keparahan dan penyebaran jerawat. Baru-baru ini, teknologi genomika yang baru menelusuri lebih jauh ke mikrobiom kulit, ke dalam kelompok dan subtipe C. Acnes, yang disebut phylotypes.
Penemuan ilmiah terkini menunjukkan bahwa phylotypes C. Acnes IA1 sangat dominan pada kulit yang rentan terhadap jerawat dan menjadi penyebab utama ketidakseimbangan mikrobioma kulit. Dr. dr. Fitria Agustina, Sp.D.V.E, FINSDV, FAADV menjelaskan bahwa pada penelitian terbaru mengenai penyebab jerawat, ditemukan adanya kumpulan bakteri Cutibacterium Acnes yang menyebabkan peningkatan keparahan pada jerawat.
BACA JUGA:
Body Serum & Body Lotion Eksklusif untuk Perlindungan Optimal Kulit
PAC High Shine Creamy Lip Stain Hadir Untuk Kecantikan Bibir Perempuan Indonesia
“Jenis bakteri Cutibacterium Acnes tersebut mempunyai phylotype IA-1 yang meningkat dan menyebabkan mikrobioma pada kulit menjadi tidak seimbang. Jika mikrobioma pada kulit tidak seimbang dan terganggu, bakteri dan virus dari luar akan lebih mudah menyerang kulit,” ujarnya lebih lanjut.
Hal ini mengganggu skin barrier, sehingga jadi mudah terserang dan memicu tumbuhnya jerawat. Maka dari itu, untuk para pejuang jerawat, penting untuk menggunakan skincare yang dapat melawan bakteri Cutibacterium Acnes khususnya pada phylotype IA-1 contohnya dengan kandungan phylobioma.
La Roche Posay yang aktif mengampanyekan #skinlifechanger, hadir menawarkan solusi melalui produk terbarunya, yakni Effaclar Duo+M dengan Phylobioma yang dipatenkan. Hansen Gandhi, Medical Director L’Oréal Dermatological Beauty Indonesia, mengungkapkan bahwa inovasi dari produk ini mampu mengurangi 44% jerawat, 45% noda bekas jerawat, 66% komedo dan terbukti efektif membantu terapi jerawat dari dermatolog.
Selain inovasi dalam Effaclar Duo+M, La Roche Posay juga memperkenalkan Spotscan+ yang telah diperbaharui dan dikembangkan bersama dengan dermatolog dunia. Spotscan+ merupakan teknologi berbasis AI yang memberikan analisis tingkat keparahan jerawat dengan nilai Global Acne Severity (GEA) yang dapat diakses gratis di website La Roche Posay.
Analisa Effaclar Spotscan berdasarkan 6000 sampel foto pria dan perempuan dengan berbagai tipe kulit dan tingkat keparahan jerawat yang berbeda. Melalui Spotscan+, La Roche Posay berharap dapat membawa dermatological expertise lebih mudah dijangkau oleh lebih banyak orang.