Ituk Herarindri – Konsisten Menjaga Kualitas dan Pembaruan

Kartini BUMN Inspiratif: Ituk Herarindri Director of Airport Service & Facility PT Angkasa Pura II (Persero)

Pengalaman dan kecakapan di bidang pelayanan lebih dari dua dekade mengantarkan Ituk Herarindri memimpin di bidang pelayanan dan fasilitas bandara. Sosok pemimpin wanita yang bersungguh-sungguh menunaikan tugasnya dalam mengawal sektor pelayanan dan fasilitas 19 bandara di bawah naungan PT Angkasa Pura II Persero (PT AP II). Dia terlibat untuk detail yang terkecil, hingga mengambil keputusan yang bermuara pada kenyamanan masyarakat pengguna Bandar udara (bandara).

Penilaian bandara ditentukan dari berbagai rangkaian fungsi yang bekerja di dalamnya. Mulai dari sektor keamanan, kebersihan, ketepatan waktu, layanan, fasilitas, hiburan maupun pengembangan. Sumber daya manusia yang berada di balik itu semua berpengaruh terhadap pencapaian. Dalam jajaran direksi PT AP II, bersama keempat direksi lainnya, wanita asal Surabaya ini ditunjuk oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada 2015 untuk mengomandoi bandara-bandara yang berada di bagian barat Indonesia. “Alhamdulillah dari 19 Bandara yang dikelola oleh PT AP II, sebanyak enam Bandara mendapat pendapat penghargaan Internasional, karena mendapat skor yang tinggi,” ungkap Ituk kepada Women’s Obsession.

Kesuksesan AP II dalam menghadirkan pengalaman superior bagi pelanggan dibuktikan dengan Apresiasi enam Bandara yang dikelola PT AP II (Persero) sebagai World Class Airport Operator. Selain mendapatkan penghargaan Internasional dari Airport Council International (ACI), Bandara Internasional Soekarno Hatta juga mendapatkan peringkat Internasional yang lebih baik setiap tahunnya dari Skytrax. Melalui Voting Skytrax untuk pengguna jasa Bandara, yaitu 40th Rank World’s Top 100 Airport, 6th Rank World’s Best Airport by Passenger Number, The 2nd Best Airport in South East Asia, 10th Rank Best Airport Staff in Asia 2019.

Dalam penerapan fasilitas digital, tentu menghadapi beberapa tantangan, antara lain sosialisasi kepada pelanggan maupun penumpang. Namun, hal itu perlu dilakukan tujuannya agar dapat menikmati layanan seoptimal mungkin. Untuk mendukung pengembangan ini, dari sisi internal Ituk menjelaskan bahwa semua karyawan di segala divisi mesti memiliki kapabilitas melek teknologi. Setiap SDM harus mampu mengoperasikan fasilitas digital yang telah disiapkan, supaya maksimal dalam melayani penumpang.

Upaya mengembangkan inovasi berbasis teknologi, menurut Ituk timnya harus cermat melihat pangsa, termasuk bahwa pelanggan milenial selalu tertarik dengan layanan-layanan yang bersifat digital dan self service. Karena itulah salah satu yang memfaktori program utama pelayanan di tahun 2019 Millennial Airport Travel Experience berfokus pada Self Service Journey Experience. Salah satu produk dari program tersebut adalah i-MATE Lounge, kepanjangan dari dari I-Millennials Airport Travel Experience Lounge. Di dalamnya terdapat One Stop Airport Information, Customer Digital Experience & Digital Transaction. Di lounge tersebut traveller generasi milenial dapat menemukan berbagai pelayanan berbasis digital seperti virtual assistant melalui chat bot.


Untuk artikel selengkapnya dapat dibaca di majalah cetak dan digital Women’s Obsession edisi April 2019

Naskah: Angie Diyya Foto: Edwin Budiarso