Nita Yudi: Berdayakan UMKM dan Perempuan Pengusaha

Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi)

“Pelatihan-pelatihan terkait pemasaran, akses ke perbankan, dan teknologi menjadi program unggulan yang ditawarkan untuk membantu para perempuan pengusaha lebih kompetitif di pasar global."

 

Lebih dari 38 juta UMKM dikelola oleh perempuan dan ini menjadi bukti bahwa kontribusi perempuan bagi perekonomian Indonesia tidak bisa dianggap sebelah mata. “Perkembangan pemberdayaan perempuan kian jelas terlihat dengan adanya banyak kaum Hawa yang terjun sebagai pengusaha, walaupun bisnis mereka ada yang skala kecil-kecilan, mereka tetap termasuk perempuan pengusaha yang mendatangkan atau berkontribusi terhadap PDB Indonesia,” ungkap Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Nita Yudi.

 

Dia telah berhasil memimpin organisasi ini menuju berbagai pencapaian yang menginspirasi dalam pemberdayaan perempuan pengusaha dan UMKM di Indonesia. Melalui upayanya yang konsisten, jumlah anggota IWAPI yang sebelumnya lebih dari 30 ribu, kini terus berkembang pesat dan telah mencapai 40 ribu anggota. Penambahan jumlah anggota ini terlihat jelas dengan semakin banyaknya cabang-cabang organisasi di tingkat provinsi, kabupaten, hingga kecamatan, yang menjadi bukti nyata bahwa gerakan ini semakin meluas dan diterima oleh masyarakat.

 

Sebagai mitra strategis pemerintah, swasta, dan berbagai lembaga lainnya, IWAPI menawarkan berbagai program pemberdayaan yang memberikan banyak manfaat bagi anggotanya. Nita melanjutkan, “Pelatihan-pelatihan terkait pemasaran, akses ke perbankan, dan teknologi menjadi program unggulan yang ditawarkan untuk membantu para perempuan pengusaha lebih kompetitif di pasar global. Salah satu terobosan besar IWAPI adalah peluncuran IWP Digital, sebuah platform yang tidak hanya menyediakan e-marketplace bagi anggotanya untuk berjualan, tetapi juga e-akademi yang mengedukasi tentang digital marketing, literasi keuangan, dan cara-cara mempromosikan produk secara efektif.”

 

Keberhasilan IWAPI tak hanya terhenti di dalam negeri, namun juga meluas ke kancah internasional. Dengan peran aktifnya dalam Asian Women Entrepreneur Network (AWEN) yang dibentuk ASEAN, IWAPI semakin dikenal sebagai suara penting bagi perempuan pengusaha di Asia. “Bahkan, saat pandemi Covid-19 melanda, IWAPI dipercaya memimpin AWEN, memperkuat hubungan antarnegara dan membantu para perempuan pengusaha, agar tetap bertahan dan berkembang melalui pelatihan digital marketing yang diadakan bekerja sama dengan UN Women. Kami juga  terlibat dalam berbagai forum perempuan, seperti Women CEO Forum ASEAN bekerja sama dengan Kadin dan diminta untuk membuat ASEAN Pesta Rakyat,” ujarnya dengan nada bersemangat.

 

Di samping itu, IWAPI juga semakin diperhitungkan dalam skala global, termasuk dalam keterlibatannya dalam keanggotaan BRICS. Perempuan Indonesia, menurutnya memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, terbukti dengan kontribusi mereka yang signifikan terhadap PDB Indonesia. Sekitar 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, yang memberikan kontribusi 61,07% terhadap PDB negara atau sekitar Rp8,5 triliun. “Ini menunjukkan bahwa perempuan pengusaha tidak bisa dipandang sebelah mata, dan melalui IWAPI, mereka diberikan wadah yang tepat untuk berperan lebih besar dalam perekonomian,” ungkap Nita. 

 

Namun, perjalanan IWAPI tidak tanpa tantangan. Dia menyadari masih adanya hambatan yang dihadapi perempuan, terutama terkait dengan budaya patriarki yang menempatkan perempuan pada posisi inferior dalam masyarakat. Kurangnya kepercayaan diri, kesulitan mengakses modal usaha, dan terbatasnya kesempatan bagi perempuan untuk maju menjadi beberapa kendala utama yang dihadapi. 

 

Untuk itu, IWAPI terus berupaya menghapus kesenjangan gender dan mengadvokasi pemberian kemudahan akses bagi perempuan pengusaha, termasuk dalam hal kredit usaha. Nita menambahkan, “Tak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi, IWAPI pun aktif dalam berbagai gerakan sosial. Pada peringatan ulang tahun ke-50 pada 10 Februari 2025 lalu, IWAPI melaksanakan gerakan serentak dengan membagikan 66 ribu paket makanan bergizi di 301 titik di Indonesia dan Malaysia. Gerakan ini diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi penerus bangsa dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas 2045.”

 

Melalui berbagai program pemberdayaan dan kolaborasi internasional, IWAPI menunjukkan bahwa perempuan Indonesia mampu naik kelas, berkontribusi besar terhadap ekonomi negara, dan terus memperjuangkan kesetaraan gender di berbagai bidang. Dengan semangat juang yang tinggi, Nita menegaskan, IWAPI berkomitmen untuk konsisten mendukung perempuan pengusaha Indonesia, agar lebih berdaya dan terus berkembang, menciptakan perubahan positif yang lebih luas, serta berperan dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. 

 

Naskah: Gia | Foto: Dok. PribadiBaca selengkapnya di e-magazine Women's Obsession edisi 123