Wagashi dan Filosofi Hidup, Master Junichi Mitsubori Hadir Langsung di Jakarta Mei Mendatang

 

Bagi para pecinta seni, budaya Jepang, dan segala hal yang menyentuh rasa serta keheningan batin, kehadiran Master Junichi Mitsubori di Jakarta akan menjadi momen langka yang tak boleh dilewatkan. Untuk pertama kalinya, maestro wagashi asal Jepang ini akan hadir secara langsung di kelas internasional eksklusif yang digelar pada 7–12 Mei 2025.

 

Nama Junichi Mitsubori dikenal di berbagai penjuru dunia sebagai seniman wagashi yang membawa kudapan tradisional Jepang ke level yang sama dengan seni rupa dan pertunjukan. Bukan hanya soal rasa, karya-karya nerikiri miliknya adalah bentuk ekspresi yang halus, emosional, dan penuh makna.

 

“Pertunjukannya begitu tenang dan memukau, tapi bukan lukisan atau tarian, melainkan sepotong kue mungil yang dibuat dengan gerakan presisi dan rasa penuh penghormatan,” ungkap Sonya, Public Relations dari Elmscorner, penyelenggara kelas ini.

 

Lahir dari keluarga pembuat wagashi di Kanagawa, Jepang, Mitsubori adalah generasi ketiga yang meneruskan tradisi ini. Ia menempuh pendidikan di Tokyo Seika Sweets College dan lulus tahun 1995 dari jurusan seni wagashi. Perjalanan panjangnya terus berlanjut hingga ia memenangkan Confectionery Craftsman Championship pada 2010 dan diakui sebagai Wagashi Master oleh Jepang.

 

Tak hanya dikenal sebagai ahli teknik dan bentuk, Mitsubori dikenal karena memperkenalkan aliran seni wagashi baru yang ia sebut Kadō Ichika-ryu. Sejak 2015, ia menekankan bahwa pembuatan wagashi bukan sekadar keterampilan dapur, melainkan pertunjukan jiwa dan kesadaran dengan setiap gerakan yang mencerminkan filosofi Jepang tentang ketidaksempurnaan dan kefanaan, atau wabi-sabi.

 

 

Dalam pertunjukannya, Mitsubori menggunakan alat-alat tradisional yang dirancang khusus. Di tangannya, nerikiri tak sekadar makanan, melainkan perwujudan meditasi yang menenangkan. Karya yang dihasilkan bukan untuk diperjualbelikan, melainkan untuk dihormati dan dirasakan. “Keindahan bagi beliau bukan sesuatu yang dimiliki, tetapi sesuatu yang dihargai,” tambah Sonya.

 

Master Mitsubori telah menyebarkan filosofi dan karyanya hingga ke berbagai kota dunia: Toronto, Paris, New York, Sydney, hingga Ho Chi Minh City. Ia juga dikenal melalui buku dua bahasanya, Kado: New Art of Wagashi, dan kampanye visual Wagashi of the Day di Instagram yang memikat banyak penggemar seni dan budaya.

Kini, giliran Jakarta menjadi bagian dari perjalanannya.

 

Bagi yang ingin merasakan pengalaman unik, penuh rasa, dan menenangkan hati, kelas eksklusif ini akan menjadi ruang untuk menyelami filosofi Jepang lewat sepotong wagashi. Bukan hanya pelatihan, tetapi juga perjalanan artistik yang menyentuh semua indera di bawah bimbingan langsung sang maestro. Kelas akan berlangsung dalam suasana terbatas dan personal. Untuk informasi pendaftaran dan ketentuan khusus, dapat menghubungi Elmscorner melalui kanal resmi.