Berkomitmen mendukung pemerintah mewujudkan sistem ketahanan kesehatan, dengan berkontribusi pada peningkatan kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor alat kesehatan. PT Prodia Diagnostic Line (Proline) akhirnya berhasil membangun pabrik baru dan dan meresmikan fasilitas produksi baru ini di Kawasan Industri Jababeka III.
Fasilitas produksi baru Proline diresmikan secara langsung oleh Lucia Rizka Andalusia selaku Direktur Jenderal Kefarmasian & Alat Kesehatan Kementeri Kesehatan Republik Indonesia. Dihadiri oleh jajaran pimpinan dari Proline, Prodia Group, serta mitra strategis, termasuk Günther Gorka, CEO DiaSys Diagnostic Systems GmbH dari Jerman.
Direktur Jenderal Kefarmasian & Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Lucia Rizka Andalusia, mengapresiasi pembangunan fasilitas produksi baru milik Proline, sebagai langkah strategis dalam memperkuat industri alat kesehatan nasional. Dia berharap keberadaan fasilitas ini dapat mendorong penggunaan alat kesehatan (alkes) dan reagen produksi dalam negeri dengan kualitas yang setara dengan produk impor. Kehadiran fasilitas tersebut juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk luar serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk dalam negeri.
Founder & Komisaris Utama Proline, Andi Widjaja, mengatakan fasilitas produksi baru ini merupakan salah satu ide untuk semakin mendorong kemandirian produksi alkes dan reagen buatan dalam negeri. “Dengan diresmikannya fasilitas produksi baru ini, Proline optimis dapat berkontribusi terhadap permintaan alkes dan reagen yang terus meningkat setiap tahun, sehingga rantai pasokan fasilitas kesehatan akan kebutuhan alkes dari dalam negeri tetap dapat terjaga. Disisi lain, Proline juga siap berkontribusi mengamankan jumlah produksinya untuk mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis dari pemerintah yang membutuhkan alkes dan reagen dalam jumlah banyak.” jelas Andi (25-04-2025).
Direktur Proline, Cristina Sandjaja, menyampaikan, “Dengan perluasan fasilitas ini, kami dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk berbagai lini, termasuk Kimia Klinik, Hematologi, Rapid Test, dan Instrumen Diagnostik. Saat ini, produk Proline telah digunakan lebih dari 7000 fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta termasuk puskesmas, rumah sakit, dan klinik di seluruh Indonesia. Kami terus memperkuat komitmen untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi buatan lokal yang mampu menjangkau lebih banyak fasilitas kesehatan.”
Dia juga menambahkan bahwa fasilitas produksi baru ini mampu mendongkrak peningkatan produksi berbagai lini, seperti produk Kimia Klinik yang naik 3 kali lipat menjadi 960.000 kit per tahun dan Rapid Test meningkat 4,5 kali lipat menjadi 22,5 juta tes. Termasuk, instrumen naik 4 kali lipat menjadi 4.000 unit per tahun, serta penambahan fasilitas baru untuk biomolekuler dengan kapasitas hingga 5 juta tes per tahun.
Target jangka panjangnya adalah memenuhi kebutuhan seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia serta memperluas penetrasi pasar ekspor hingga 20% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. (ES | Foto: Dok. Proline)