Hubungan keluarga yang terlihat baik-baik saja dari luar, namun menyimpan luka yang sulit disembuhkan, menjadi inti dari film Mungkin Kita Perlu Waktu. Disutradarai dan ditulis oleh Teddy Soeriaatmadja, film ini menggambarkan pergulatan batin dalam sebuah keluarga kecil setelah kehilangan anak sulung, bernama Sara (Naura Hakim).
Restu (Lukman Sardi), Kasih (Sha Ine Febriyanti), dan Ombak (Bima Azriel) adalah tiga tokoh utama dalam keluarga ini. Mereka hidup bersama dalam satu rumah, tapi tak benar-benar saling terhubung. Duka dan rasa bersalah yang tak pernah dibicarakan membuat rumah itu terasa semakin jauh dari kata nyaman.
Teddy Soeriaatmadja menjelaskan bahwa ide cerita ini lahir saat masa pandemi 2022, saat dia banyak menghabiskan waktu di rumah dan mulai merenungkan ulang dinamika keluarga. “Yang menarik untuk saya eksplor adalah konflik-konflik subtil dalam keseharian, terutama yang muncul karena miskomunikasi. Saya tertarik menulis cerita yang tidak dramatis secara eksplosif, tapi justru menggerus pelan-pelan dari dalam,” ujarnya.
Lukman Sardi, yang juga bertindak sebagai produser eksekutif, mengaku banyak belajar dari karakter Restu. “Dia tampak kuat, seperti kebanyakan ayah yang kita kenal. Tapi di balik ketegaran itu, ada beban yang tidak pernah selesai. Lewat karakter ini, saya ingin menggambarkan bahwa keberanian seorang laki-laki bukan soal tahan banting, tapi juga tentang kesediaan untuk menerima kelemahan dan mencari pertolongan.”
Sha Ine Febriyanti juga berbagi pandangan tentang peran Kasih, seorang ibu yang berusaha tetap tegar di tengah luka yang tak pernah tuntas. “Kasih adalah sosok yang menyimpan segalanya sendiri. Dia tidak tahu bagaimana harus menyalurkan kesedihannya, jadi ia mencoba bertahan dengan caranya sendiri, yakni dengan diam. Banyak perempuan yang seperti itu, dan saya ingin memberi ruang bagi emosi-emosi yang sering terabaikan itu untuk terdengar,” ujar Sha Ine.
Kesunyian yang sama juga dirasakan Ombak, anak bungsu dalam keluarga ini, yang diam-diam ikut terhimpit oleh keheningan rumah mereka. Bima Azriel, pemeran Ombak, yang digambarkan mengalami depresi dan harus menjumpai psikolog, melihat karakter remajanya sebagai seseorang yang tumbuh dengan banyak pertanyaan tanpa jawaban. “Ombak kehilangan kakaknya, tapi yang lebih membingungkan buat dia adalah kehilangan komunikasi dengan kedua orang tuanya. Dia merasa sendirian, tapi tidak tahu bagaimana mengungkapkannya. Buat anak seusianya, itu bisa sangat membingungkan dan menyesakkan,” kata Bima.
Film ini digarap oleh Kathanika Films, Adhya Pictures, dan Karuna Pictures. Gala Premiere digelar pada Selasa, 6 Mei 2025 di XXI Epicentrum, Jakarta, dan dihadiri oleh para pemain serta tim produksi. Mungkin Kita Perlu Waktu akan mulai tayang di bioskop pada 15 Mei 2025. [Dok. Kathanika Films]