Diet Berbasis Nabati Bantu Kurangi Penumpukan Plak pada Arteri

 

Oleh: Prof. Dr. dr. Dasaad Mulijono, Kepala Bagian Jantung, Pendiri Program Gaya Hidup Sehat RS Bethsaida, Tangerang, dan Kepala Pendidikan Indonesian College of Lifestyle Medicine

 

Plak arteri terbentuk dari tumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dinding pembuluh darah. Jika dibiarkan, sumbatan ini bisa mempersempit aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam meredam proses ini adalah pola makan berbasis nabati. Diet yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan tinggi antioksidan ini bekerja melalui berbagai jalur biologis yang saling terhubung.

 

Salah satunya adalah pengaruhnya terhadap inflamasi kronis. Makanan nabati seperti sayuran hijau, buah beri, dan kacang-kacangan mengandung senyawa antioksidan dan fitonutrien yang mampu menekan proses inflamasi di tingkat sel. Peradangan yang terus-menerus diketahui mempercepat pembentukan plak, sehingga pengurangan inflamasi sangat krusial dalam memperlambat bahkan mengecilkan plak yang sudah terbentuk.

 

Pola makan ini juga memperbaiki fungsi endotel, lapisan pembuluh darah yang bertugas menjaga elastisitas dan kelancaran aliran darah. Sayuran seperti bayam dan kangkung mengandung nitrat alami yang akan dikonversi menjadi nitric oxide, senyawa penting yang membantu pembuluh darah tetap rileks dan terbuka.

 

Selain itu, pola makan tinggi serat dari buah, sayur, kacang, dan biji-bijian membantu menurunkan kolesterol LDL, atau kolesterol jahat. Serat larut bekerja dengan cara mengikat kolesterol di saluran cerna dan mendorong pengeluarannya dari tubuh. Dalam banyak studi, diet berbasis nabati tercatat mampu menurunkan kadar LDL hingga 15–30 persen.

 

Pengaruh positif lainnya adalah pada tekanan darah. Makanan nabati umumnya rendah garam alami dan kaya kalium serta magnesium, dua mineral yang membantu menyeimbangkan tekanan darah. Ini juga sejalan dengan hasil penelitian terhadap pola makan DASH dan Mediterranean yang menekankan konsumsi bahan nabati segar.

 

Efek plant-based diet terhadap produksi nitric oxide pun tak bisa diabaikan. Zat ini menjaga agar pembuluh darah tetap lebar dan tidak mudah tersumbat. Sayuran seperti bit, selada, dan arugula dikenal dapat merangsang produksi nitric oxide secara alami dalam tubuh.

 

Pengaruh terhadap berat badan juga signifikan. Karena tinggi serat dan rendah kalori, pola makan ini membuat rasa kenyang lebih tahan lama, membantu menghindari makan berlebihan dan mendukung pengurangan berat badan. Berat badan ideal sendiri merupakan faktor penting dalam mengurangi tekanan pada sistem kardiovaskular.

 

Selain itu, pola makan ini berkontribusi pada kestabilan plak. Vitamin C dan E dalam makanan nabati membantu mencegah plak menjadi rapuh dan mudah pecah, sehingga memicu serangan jantung mendadak. Efeknya bahkan menjangkau sistem pencernaan. Serat yang tinggi mendorong pertumbuhan mikrobiota usus yang sehat. Bakteri baik seperti Bacteroidetes yang berkembang dari makanan berserat tinggi dapat memengaruhi metabolisme lemak dan respons tubuh terhadap inflamasi.

 

Antioksidan dari buah dan sayur juga membantu melawan stres oksidatif, proses kerusakan sel akibat radikal bebas yang turut mempercepat pembentukan plak. Buah beri dan teh hijau, misalnya, mengandung flavonoid pelindung yang mendukung kesehatan sel.

 

Tak kalah penting, pola makan ini membantu tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Resistensi insulin, yang umum terjadi pada gaya hidup modern, merupakan pemicu awal dari banyak gangguan metabolik yang berujung pada penyakit jantung. Pola makan berbasis nabati membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan meringankan beban kerja pankreas.

 

Beberapa contoh makanan yang berperan langsung dalam proses tersebut antara lain:

  • Antioksidan & anti-inflamasi:blueberry, stroberi, anggur merah
  • Peningkat nitric oxide:bayam, kangkung, bit
  • Penurun LDL:oat, kacang almond, biji rami
  • Penurun tekanan darah:pisang, alpukat, ubi jalar
  • Perbaikan mikrobiota:kimchi, miso, tempe
  • Regulasi gula darah:kacang-kacangan, quinoa, sayuran hijau

Pola makan berbasis nabati menawarkan solusi komprehensif dalam mengurangi plak arteri dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Dengan meningkatnya bukti ilmiah, implementasi diet ini dalam dunia kedokteran semakin diperhitungkan sebagai pendekatan terapi yang efektif dan berkelanjutan. strategi nyata yang berdampak langsung pada kesehatan jantung. [Foto: Istimewa]