Fio Carpet Luncurkan Koleksi Karpet Eksklusif Kolaborasi Sejauh Mata Memandang x Eko Nugroho

 

Dunia desain interior dan seni rupa kembali bersinggungan lewat sebuah kolaborasi yang mempertemukan elemen estetika, narasi budaya, dan keberlanjutan. Fio Carpet memperkenalkan koleksi karpet terbarunya hasil kolaborasi dengan label tekstil Sejauh Mata Memandang dan perupa Eko Nugroho. Koleksi terbatas ini dirancang menggunakan teknik sulam tangan (hand-tufted) dengan bahan wool alami, berfokus pada daya tahan pemakaian jangka panjang dan kepekaan terhadap nilai estetika.

 

Kolaborasi ini bukan yang pertama bagi Fio Carpet dan Sejauh Mata Memandang. Setelah keterlibatan mereka dalam pameran seni sebelumnya, ketiganya kembali menghadirkan karya bersama yang menyatukan narasi visual khas Eko Nugroho dengan pola dan filosofi tekstil Sejauh Mata Memandang. Setiap karpet berukuran 2x3 meter dirancang untuk kebutuhan ruang domestik maupun komersial dan diproduksi secara terbatas berdasarkan pesanan. Versi lebih kecil juga tersedia dalam bentuk keset berukuran 52x72 cm.

 

Desain yang dihadirkan dalam koleksi ini tidak hanya bersifat dekoratif, tetapi juga memuat cerita sosial dan kultural. Karya visual Eko Nugroho yang sarat simbol dan kritik sosial dipadukan dengan motif kain Sejauh Mata Memandang yang terinspirasi dari keragaman budaya Indonesia. Perpaduan ini menjadikan karpet lebih dari sekadar elemen interior, tetapi juga bagian dari ekspresi artistik yang bisa diakses publik secara luas.

 

Dalam proses produksinya, Fio Carpet tetap mempertahankan pendekatan lokal dengan menggandeng pengrajin karpet berpengalaman dari wilayah Jawa Barat. Produksi dilakukan secara terbatas agar kualitas tetap terjaga, dengan pengawasan langsung dari tim desain dan produksi. Seluruh proses pengerjaan dilakukan secara manual untuk mempertahankan detail artistik, dari pemilihan benang hingga tahap akhir penyelesaian permukaan karpet.

 

 

“Wool alami kami pilih bukan hanya karena kualitas dan daya tahannya, tetapi juga karena sifat alaminya yang mendukung praktik produksi yang lebih bertanggung jawab,” jelas Emeralda, Business Manager Fio Carpet. Ia menambahkan bahwa koleksi ini dirancang untuk digunakan dalam jangka panjang, menanggapi kecenderungan konsumsi cepat yang banyak ditemui dalam produk interior.

 

Eko Nugroho menilai kolaborasi ini sebagai bentuk dialog kreatif yang memberi ruang baru bagi karyanya. “Medium karpet memberi pengalaman visual dan sentuhan yang berbeda. Saya senang karya saya bisa hadir bukan hanya di dinding galeri, tapi juga di ruang hidup, jadi bagian dari kehidupan sehari-hari orang-orang,” katanya. Ia menambahkan bahwa eksplorasi visual dalam proyek ini tetap membawa isu sosial dan budaya yang menjadi benang merah dalam setiap karyanya.

 

Nirina Zubir, sahabat Sejauh Mata Memandang yang mewakili Eko Nugroho di peluncuran koleksi ini, menyambut kolaborasi tersebut dengan antusias. “Menurut saya, kolaborasi ini bukan sekadar soal desain, tapi juga soal cerita dan nilai di baliknya. Koleksi karpet Fio Carpet dengan Sejauh Mata Memandang x Eko Nugroho ini bukan hanya mempercantik ruangan, tapi juga membawa pesan hidup keberlanjutan yang bisa kita rasakan setiap harinya,” ujar Nirina.

 

 

Pameran ini juga menjadi bagian dari agenda kreatif TACO, yang terlibat melalui serangkaian produk interior seperti TACO HPL Ultimate, TACO Essential, dan TACO Vinyl Flooring. “Kami melihat pameran ini sebagai ruang lintas disiplin yang menarik. Melalui keterlibatan kami, TACO berusaha memperluas kontribusi terhadap perkembangan desain interior dan kerja sama antar pelaku industri kreatif,” jelas  Anastasia Tirtabudi, Vice President Brand Marketing & Corporate Communication TACO.

 

Chitra Subyakto, pendiri dan direktur kreatif Sejauh Mata Memandang, menyambut baik langkah Fio Carpet dalam memperluas kolaborasi lintas bidang. Menurutnya, proyek seperti ini dapat membuka cara baru dalam menghadirkan karya seni yang dapat digunakan sehari-hari, serta memperkuat posisi desainer lokal dan seniman visual dalam ekosistem interior kontemporer Indonesia. [Dok. TACO]