SeaBank Catat Laba Rp97 Miliar di Kuartal I-2025, Perkuat Dukungan untuk Perempuan Pelaku UMKM

Di tengah tantangan ekonomi dan persaingan layanan digital yang makin ketat, sejumlah bank justru berhasil menunjukkan arah pertumbuhan yang lebih tajam. Bagi SeaBank, tiga bulan pertama 2025 bukan hanya soal pencapaian angka, tapi juga konsistensi menjaga kinerja sambil memperluas dampak sosial.

PT Bank Seabank Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang kuartal pertama 2025. Laba setelah pajak mencapai Rp97 miliar, meningkat 88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit, dana pihak ketiga, dan efisiensi operasional yang berkelanjutan.

 

Hingga akhir Maret 2025, total aset SeaBank tercatat Rp37,4 triliun atau naik 16 persen secara tahunan. Tingkat pengembalian aset (ROA) meningkat dari 0,82 persen menjadi 1,40 persen. Penyaluran kredit tumbuh 36 persen menjadi Rp25 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali di 1,57 persen. Dana pihak ketiga mencapai Rp27 triliun, naik 10 persen, dengan rasio dana murah (CASA) yang meningkat dari 64,49 persen menjadi 66,78 persen.

 

Seiring pertumbuhan kinerja keuangan, SeaBank memperkuat komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan pelaku UMKM melalui literasi keuangan. Salah satu inisiatif nyata yang dijalankan adalah acara bertajuk UMKM Perempuan Berdaya yang diselenggarakan pada 7 Maret lalu. Acara ini diikuti oleh 130 peserta, seluruhnya perempuan pelaku UMKM dari wilayah sekitar Jakarta.

 

Direktur Utama SeaBank, Sasmaya Tuhuleley, menyatakan bahwa pertumbuhan bisnis harus selaras dengan kontribusi sosial. “Kami percaya perempuan memiliki peran penting dalam ekonomi rumah tangga dan komunitas. Memberikan mereka akses terhadap pengetahuan dan layanan keuangan adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk mendukung perubahan yang lebih luas,” ujarnya.

 

Melalui pelatihan tersebut, peserta mendapat materi praktis tentang pengelolaan keuangan usaha, penggunaan layanan perbankan digital, hingga cara meningkatkan skala bisnis secara berkelanjutan. Selain edukasi, SeaBank juga membuka akses awal terhadap produk keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha mikro, termasuk kredit ritel yang kini sedang dalam tahap uji coba untuk nasabah terpilih.

 

Rata-rata transaksi harian SeaBank per 31 Maret 2025 mencapai 5,9 juta transaksi dengan perputaran dana sebesar Rp3,5 triliun per hari. Untuk mendukung rencana pertumbuhan, rasio kecukupan modal (CAR) bank tetap kuat di angka 24,62 persen.

 

Partisipasi aktif SeaBank dalam pelatihan dan literasi keuangan untuk perempuan pelaku usaha menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis tak harus lepas dari realitas sosial di sekitarnya. Di tengah angka-angka yang terus membaik, bank ini tetap menghadirkan ruang untuk isu yang sering luput dari perhatian berupa akses yang setara bagi perempuan dalam dunia keuangan dan usaha kecil. [Angie | Dok. Seabank]