Saat berbicara tentang warisan, pikiran sering kali langsung tertuju pada aset, properti, atau angka dalam rekening. Tapi ada yang lebih mendasar dari itu: ketahanan. Bukan hanya tentang hari ini, tapi bagaimana generasi selanjutnya punya bekal untuk bertahan, tumbuh, dan tetap punya arah di tengah perubahan.
Itu pula yang jadi benang merah dari Wealth Wisdom 2025, program edukasi finansial tahunan dari Permata Bank yang kini hadir di 11 kota di Indonesia. Mengusung tema Resilient Wealth, Confident Future, acara ini dirancang sebagai ruang belajar terbuka bagi para perempuan, keluarga, dan generasi muda yang tengah menata masa depan di tengah ekonomi yang fluktuatif.
Djumariah Tenteram, Direktur Consumer Banking Permata Bank, menyampaikan bahwa ketahanan bisnis dan keluarga tak cukup dinilai dari angka semata. Nilai dan visi yang bisa diwariskan ke generasi berikutnya justru menjadi fondasi yang paling menentukan. Karena itu, Wealth Wisdom tak sekadar membahas strategi investasi, tapi juga pengelolaan bisnis keluarga, perencanaan warisan, sampai kesehatan dan pendidikan pewaris.
Acara yang memasuki tahun ke-11 ini digelar mulai Juni hingga September 2025 di Semarang, Yogyakarta, Palembang, Bali, Pontianak, Batam, Makassar, Bandung, Medan, Surabaya, dan ditutup di Jakarta. Setiap kota akan menjadi tuan rumah diskusi bersama berbagai narasumber, dari ekonom, pelaku usaha, praktisi pendidikan dan kesehatan, hingga figur publik seperti Andy F. Noya dan Raymond Chin.
“Kami ingin mendampingi nasabah agar tidak hanya memahami strategi, tapi juga bisa mengelola kekayaan secara bijak, dengan narasi yang bisa dipahami dan dekat dengan realitas kehidupan sehari-hari,” ujar Andy, yang tampil di sesi Jakarta. Menurutnya, edukasi finansial yang bermakna lahir dari perpaduan data, pengalaman, dan nilai hidup.
Langkah ini juga selaras dengan kondisi ekonomi nasional yang cenderung stabil. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2025 sebesar 4,87% (year-on-year), dan deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka-angka tersebut membuka peluang bagi masyarakat untuk menyusun ulang rencana keuangan secara lebih strategis.
Ricky Diego Yap, Division Head Wealth Management Permata Bank, menambahkan bahwa tahun ini Wealth Wisdom memperluas cakupan tema agar bisa lebih aplikatif dan relevan dengan kebutuhan masa kini. Fokusnya bukan hanya pada akumulasi aset, tapi juga pada keberlanjutan: bagaimana kekayaan bisa dikelola, dibagi, dan dipertahankan lintas generasi.
Sebagai mitra strategis nasabah, Permata Bank meyakini bahwa pengelolaan aset secara holistik dan berkelanjutan merupakan bagian penting dalam membangun ketahanan finansial keluarga maupun bisnis. Wealth Wisdom diharapkan dapat menjadi titik awal bagi generasi penerus untuk memahami strategi pengelolaan bisnis sejak dini, agar mampu mengambil keputusan yang lebih strategis ke depan. Tujuannya jelas: ketahanan bisnis tidak berhenti di satu generasi, tapi terus tumbuh dan relevan mengikuti perubahan zaman.