Minat terhadap perawatan kulit kini tak lagi terbatas pada yang sudah berusia matang. Riset menunjukkan semakin banyak perempuan muda, bahkan yang belum menginjak usia 25 tahun, mulai aktif mencari treatment wajah yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Angkanya tidak kecil, seperempat dari kelompok usia ini sudah mulai rutin melakukan perawatan, dan lebih dari 40 persen lainnya menyatakan tertarik untuk mencobanya. Artinya, merawat kulit kini telah menjadi bagian dari gaya hidup yang melekat, bukan hanya kebutuhan estetika semata.
Perubahan pola pikir ini mendorong industri estetika untuk terus berinovasi. Teknologi baru bermunculan dengan pendekatan yang lebih praktis, efektif, dan minim rasa tidak nyaman. Sejalan dengan tren tersebut, PT I-tech Lafacos menggelar acara “Meet The Expert” pada Selasa (9/7) di Hermina Grand Ballroom, Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk memperkenalkan dua perangkat estetika terbaru: Linear Z dan Discovery Pico – Vario Pulse.
Dengan tema The Grand Innovation for Extraordinary Daily Practice, acara ini menghadirkan sesi diskusi bersama tiga dokter yang membagikan keahlian mereka, antara lain dr. Elwyn Vincent Vilavicencio Narvaez dari Filipina, dr. Patrick Po-Han Huang dari Taiwan, dan dr. Phery Cendres dari Indonesia. Mereka membahas teknologi terkini, efektivitas klinis, hingga perubahan kebutuhan pasien di era sekarang.
Secara anatomi, dr. Phery menjelaskan bahwa proses penuaan wajah tidak hanya terjadi di permukaan. Perubahan dimulai dari lapisan superficial fat pad yang makin menipis, hingga melemahnya SMAS dan ligamen wajah. Akibatnya, area seperti pipi dan rahang kehilangan bentuk, kulit menjadi kendur, dan muncul lipatan seperti nasolabial fold. “Semua itu bisa dikoreksi dengan alat yang bekerja dari dalam. Dan Linear Z hadir untuk menjawab kebutuhan itu,” ujarnya.
Masalah seperti sagging, hilangnya volume, hingga munculnya garis wajah yang tegas di area bawah seperti jawline, menurutnya bisa dikoreksi dengan pendekatan teknologi yang tepat. “Aging memang alami, tapi tanda-tandanya bisa diperbaiki. Alat ini bisa membantu rejuvenasi area-area yang mulai turun tadi. Manfaatnya lengkap, mulai dari merangsang kolagen, mengencangkan, hingga mengatur volume lemak wajah. Bahkan bisa membantu menambah lemak di area yang mulai cekung karena penuaan,” jelas dr. Phery.
Linear Z adalah perangkat berbasis Linear Intensity Focused Ultrasound (LIFU), pengembangan dari teknologi HIFU yang lebih dulu dikenal. Alat ini tidak hanya bekerja di permukaan, tetapi menargetkan struktur kulit hingga ke lapisan dalam seperti dermis, subkutan, bahkan SMAS (superficial musculoaponeurotic system), struktur penyangga wajah yang berperan besar dalam kekencangan dan kontur. Linear Z membantu dokter memilih kedalaman dan mode penggunaan secara langsung dari layar sentuh tanpa perlu mengganti cartridge.
Ia menyebut alat ini nyaman digunakan karena minim rasa sakit, pengerjaannya cepat, dan tidak memerlukan anestesi. Dari sisi pasien, prosedur terasa ringan namun hasilnya terlihat lebih cepat.
Sementara itu, Discovery Pico – Vario Pulse, perangkat pico laser dari Quanta System, Italia, menawarkan teknologi variasi durasi denyut (Vario Pulse) dalam satu alat. Hal ini membuatnya efektif untuk peremajaan kulit, mengatasi hiperpigmentasi, menghapus tato, sekaligus mempercepat pemulihan pasca tindakan.
Menurut dr. Patrick Po-Han Huang, alat ini sangat sesuai dengan kebutuhan pasien Asia. “Dengan coverage laser di bawah 40 persen, risiko hiperpigmentasi pasca tindakan sangat minim. Bahkan hampir tidak ada pasien saya yang mengalami rosacea atau reaksi berlebih setelah tindakan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa hasil perawatan dengan Discovery Pico biasanya sudah terlihat setelah satu atau dua sesi. Setelah tiga kali perawatan, area hiperpigmentasi bisa menurun hingga 15 persen. Bahkan, setelah empat kali tindakan, sebagian besar pasien sudah mencapai hasil yang optimal dan tidak perlu perawatan lanjutan dalam jangka pendek.
Salah satu kunci menjaga hasil treatment adalah penggunaan tabir surya yang benar. “Sunblock itu harus digunakan dalam tiga lapisan, tiga kali sehari. Kalau hanya satu lapisan, proteksinya bisa sangat rendah. Tapi tiga lapisan bisa setara SPF 50,” ujar dr. Patrick, seraya menekankan pentingnya re-application setiap tiga jam, terutama bagi yang sering beraktivitas di luar ruangan.
Kesadaran akan perawatan pasca-treatment seperti ini sejalan dengan upaya edukatif yang dilakukan para pelaku industri estetika. PT I-tech Lafacos, yang telah berdiri sejak 2009, menjadi salah satu yang konsisten dalam menghadirkan teknologi medis berkualitas untuk kebutuhan dermatologi, estetika, urologi, dan ortopedi. Dengan pengalaman panjang serta kemitraan eksklusif bersama Jeisys Medical (Korea) dan Quanta System (Italia), perusahaan ini terus berupaya memperkenalkan inovasi yang relevan bagi dunia medis di Indonesia. Acara “Meet The Expert” menjadi bagian dari misi tersebut, sebagai ajang peluncuran teknologi terbaru, sekaligus ruang bertukar ilmu dan pengalaman antarpraktisi di tengah perubahan kebutuhan pasien yang semakin berkembang.