Musik dan seni visual bertemu dalam Puspa Oh Puspa!, proyek kolaboratif yang digagas oleh penyanyi dan penulis lagu Dere bersama seniman visual Popomangun. Proyek ini dibuka di Urban Forest, Jakarta, dan akan berlanjut ke Yogyakarta dan Bandung.
Berangkat dari lagu “Puspa” karya Dere, proyek ini mengembangkan tema cinta melalui medium yang lebih luas. Lagu tersebut diinterpretasikan oleh Popomangun ke dalam bentuk visual dengan pendekatan ekspresif dan berlapis, mencerminkan nuansa emosional yang dibawa dalam lirik dan nada.
“Lagu ini aku tulis saat sedang memberanikan diri jatuh cinta lagi. Senang sekali melihat karya ini berlanjut dalam bentuk visual yang terasa hidup dan jujur,” ujar Dere.
Popomangun menyebut proses kreatifnya berlangsung secara intuitif. “Saya menyerap nadanya, menangkap auranya, lalu menerjemahkan keberanian dan rasa dalam warna serta bentuk,” ungkapnya.
Puspa Oh Puspa! dikembangkan menjadi serangkaian aktivitas publik, mulai dari penampilan musik, live mural, pameran interaktif, hingga lokakarya. Publik juga diajak mengikuti diskusi “Seni sebagai Terapi” dan peluncuran cendera mata edisi kolaborasi.
Menurut Nasrul Akbar dari Tiga Dua Satu, proyek ini dirancang sebagai karya yang terus tumbuh, tidak berhenti di satu medium. “Seperti puspa, ia berkembang seiring waktu dan interaksi,” katanya.
Studio kreatif Mahavisual ikut terlibat dalam pengembangan visual proyek ini. Bintang, selaku project manager, menyebut Puspa Oh Puspa! sebagai ruang untuk menyampaikan cerita secara multidimensi. “Kami berharap proyek ini bisa membuka pengalaman baru dalam melihat relasi antara seni dan perasaan.”
Setelah Jakarta, rangkaian Puspa Oh Puspa! akan hadir di Yogyakarta dan Bandung, membawa energi yang sama dalam format yang lebih personal dan dekat. Untuk mengikuti perjalanan proyek ini, publik bisa menyimak informasi terbaru melalui akun Instagram @_tigadua1, @__dere, dan @popomangun.png.