Tren Fashion Casual untuk Ibu Muda: Blouse Simple dan Kemeja Beraksen Bordir Jadi Primadona

Dalam beberapa tahun terakhir, tren busana wanita mengalami pergeseran signifikan khususnya di ranah modest fashion. Tak heran, kebutuhan akan busana yang stylish namun tetap nyaman dan fungsional semakin meningkat. Tren terkini pun memperlihatkan pergeseran dari model pakaian yang rumit ke gaya yang lebih kasual dan siap pakai, tampak sangat ideal ideal untuk perempuan usia 25–35 tahun, khususnya ibu muda yang aktif dan dinamis.

 

Menurut penuturan sosok Koordinator event bazar fashion "GlamLocal" Rizky Azhar, para perempuan modern kini mencari busana yang bisa menemani beragam aktivitas mereka: mulai dari mengantar anak ke sekolah, menghadiri arisan, bertemu teman, hingga kembali menjemput buah hati di sore hari. "Kalau untuk modelnya sendiri, kita lihat tren sekarang sudah mulai berubah. Dari yang modelnya ribet-ribet, sekarang lebih ke casual, yang memang ready to wear, dan bisa masuk di segala occasion."

Untuk itemnya, model blouse sederhana dengan sedikit ornamen bordir dan kemeja dengan warna-warna calm namun elegan menjadi pilihan utama. Warna yang sedang naik daun pun bergeser dari pastel ke palet earth tone dan bold, seperti navy, hitam, charcoal, dan dark grey, yang memberikan kesan kuat dan percaya diri. "Kalau saya perhatikan dari brand-brand pun koleksinya, mereka lebih banyak menggunakan earth tone, warna netral, dan bold seperti navy, hitam, charcoal, dan dark grey."

Menjawab kebutuhan ini, GlamLocal Mid Year Sale 2025 hadir sebagai perayaan sekaligus solusi bagi para pecinta modest fashion dan hijab untuk menemukan koleksi yang sesuai dengan tren sekaligus ramah di kantong. Bazar yang digelar pada 6–10 Agustus 2025 di City Hall, Pondok Indah Mall 3, ini menampilkan lebih dari 135 brand fashion lokal ternama, lengkap dengan berbagai promo menarik dan diskon besar-besaran.

 

Bukan sekadar ajang berbelanja, GlamLocal juga menjadi platform strategis bagi brand lokal yang fokus pada modest fashion agar bisa menjangkau pasar offline di tengah persaingan penjualan online yang kian ketat. Dengan konsep ready-to-wear dan koleksi yang relevan dengan gaya hidup modern, para pengunjung dapat menemukan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari mereka, mulai dari pakaian santai hingga untuk acara formal ringan.

 

“Kami ingin memberikan ruang nyata bagi brand online agar bisa lebih dekat dengan pembelinya. Tahun ini kami kurasi lebih dari 130 brand dengan fokus pada yang benar-benar butuh exposure offline,” tutup Kiky.(Arfi | Dok. Arfi)