Babak baru industri fashion Indonesia baru saja dimulai, tren modest fashion wear yang selama beberapa tahun belakangan mendominasi, sedikit demi sedikit mulai tergeser ke arah daily wear yang lebih kasual, ekspresif, dan tentunya lebih disukai oleh anak muda atau dikenal sebagai Generasi Z (Gen Z). Tidak bisa dipungkiri, saat ini Gen Z memang mulai menjadi penggerak utama industri fashio, salah satunya karena mereka tumbuh di era digital dengan paparan tren global tanpa batas, dari media sosial yang sangat memungkinkan membuat keinginan berbelanja menjadi lebih tinggi.
Menangkap tren tersebut, Locapop, sebuah event bazar fashion hadir perdana di Jakarta, tepatnya di Aeon Mall Tanjung Barat, sejak 27-31 Agustus 2025. Menuai antusias yang tinggi, pada hari pertama bazar mencatat lebih dari 4.000 pengunjung, melonjak menjadi 5.500 di hari ketiga, dan diperkirakan menembus 6.000 orang per hari hingga penutupan. Angka ini menunjukkan tingginya kebutuhan anak muda terhadap ruang belanja fashion yang bukan hanya transaksional, tetapi juga sarat akan pengalaman dan promo menarik.
Bagi Gen Z, alih-alih hanya meniru tren yang ada, mereka justru menjadikan fashion sebagai medium ekspresi diri. Outfit bukan sekadar pakaian, tetapi bahasa nonverbal untuk menunjukkan karakter, mood, hingga sikap terhadap dunia. Itulah sebabnya gaya mereka sering terlihat berani, seperti dengan mix-and-match pakaian sporty dengan aksesori glam, clean look dengan warna earth tone, hingga layering outfit tanpa takut dinilai aneh.
“Gen Z berbeda. Mereka tidak takut bereksperimen. Kalau dulu modest fashion lebih dominan, kini banyak yang mencari outfit kasual, netral, dan fungsional, tapi tetap bisa menunjukkan karakter,” ujar Eras Pragitha, Head Creative Locapop sekaligus kreator bazar modest fashion Rendevous Market menyikapi perubahan tren fashion.
Tak hanya sekadar menawarkan tempat belanja murah meriah, dengan menggandeng 58 tenant dari berbagai brand lokal, Locapop turut menjelma sebagai ruang di mana Gen Z bisa menemukan inspirasi gaya, sekaligus mengapresiasi kreativitas anak bangsa. Beberapa tenant yang hadir seperti Fimelo, Bianca, Oclo, Deav Hijab, Tubita, Kienka, hingga Lozy Hijab membawa produk yang variatif, mulai dari denim barrel pants, bodycon slit dress, clean outfit warna butter, sampai hijab dengan aksen anting yang trendi. Harga pun ramah di kantong: mulai Rp10.000 hingga promo Buy 1 Get 1 dan paket Rp250 ribu untuk tiga item.
Lebih jauh, bazar fashion seperti Locapop punya peran penting bagi keberlangsungan industri fashion Indonesia. Di tengah gempuran brand global dan tren fast fashion, kehadiran event lokal memberi pangsa pasar yang sehat bagi brand-brand kecil hingga menengah untuk berkembang.
Selain menjadi sarana distribusi produk, bazar juga menjadi tempat interaksi langsung antara brand dan konsumen. Di situ, brand bisa melihat selera pasar secara nyata, sementara konsumen mendapat pengalaman yang lebih personal ketimbang sekadar belanja online. “Esensinya bukan hanya jualan. Kami ingin brand lokal punya wadah untuk bertemu konsumennya, dan sebaliknya, Gen Z juga mendapat ruang untuk berekspresi lewat pilihan outfit mereka,” pungkas eras.(Arfi | Dok. Istimewa)