Dunia akademik dan profesional kembali menorehkan kebanggaan melalui sosok inspiratif bernama Lia Yuldinawati, S.T., M.M., Ph.D., CPC., CBC., CEC. Perempuan yang kini menjabat sebagai Direktur Kerja Sama Strategis dan Kantor Urusan Internasional Telkom University (Tel-U) ini, sekali lagi membuktikan bahwa dedikasi dan visi perempuan Indonesia mampu bersinar hingga ke kancah Asia Pasifik.
Setelah sebelumnya dinobatkan sebagai salah satu penerima 50 Asia Women Tech Leaders Awards (AWTLA) 2025, Lia kini kembali mengukir prestasi gemilang dengan meraih Bronze Award dalam ajang Empowered Women Awards 2025 yang digelar di Mandarin Oriental Singapore. Penghargaan yang diinisiasi oleh MARKETECH APAC dan UpTech Media ini mengapresiasi perempuan yang telah memberikan kontribusi transformatif di bidang teknologi dan pemasaran di seluruh kawasan Asia Pasifik.
Bersaing dengan figur-figur internasional seperti Mabel Lu Wei, Global Vice President Digital Transformation Danone (Hongkong), dan Nguyen Thi Huan, Director of VNPAY E-Wallet Center (Vietnam), Lia berhasil menempatkan Indonesia di posisi yang disegani. “Proses penjurian telah dilakukan sejak Januari hingga Juni 2025, dan saya bersyukur bisa mewakili institusi akademik di ajang yang umumnya diikuti oleh pelaku industri global,” ujarnya dengan senyum hangat saat ditemui selepas malam penganugerahan.
Mengusung tema “Empowering Innovation, Elevating Women,” penghargaan ini bukan sekadar ajang apresiasi, tetapi simbol pengakuan terhadap kiprah perempuan yang memimpin dengan empati, kecerdasan, dan keberanian untuk berinovasi. Lia menjadi satu-satunya perwakilan dari universitas di seluruh Asia Pasifik, sebuah pencapaian yang mempertegas reputasi Telkom University sebagai institusi pendidikan berdaya saing global.
Dalam kapasitasnya sebagai akademisi dan profesional, Lia dikenal memiliki peran strategis dalam memperluas jejaring kerja sama Telkom University dengan berbagai universitas dan industri dunia. Di sisi lain, ia juga aktif menjadi mentor dan coach bersertifikat internasional, yang berfokus pada pemberdayaan UMKM dan womenpreneur di berbagai wilayah Indonesia. Baginya, membangun perempuan yang mandiri secara ekonomi dan berdaya digital bukan sekadar program, melainkan panggilan hati untuk menciptakan dampak sosial yang nyata.
Prestasi yang diraihnya menjadi bukti bahwa perempuan Indonesia tak hanya mampu bersaing, tetapi juga menjadi arsitek perubahan. Dalam konteks yang lebih luas, keikutsertaannya di ajang ini turut mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Telkom University, khususnya dalam hal pengakuan internasional bagi dosen serta kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap penguatan sumber daya manusia Indonesia.
Lebih dari sekadar penghargaan, pencapaian Lia adalah refleksi dari semangat dan komitmen yang tidak pernah surut. Ia terus menembus batas, menghadirkan kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan masyarakat, sembari menegaskan bahwa perempuan memiliki peran vital dalam membentuk masa depan inovasi dan teknologi.
“Perempuan adalah katalis perubahan,” tutur Lia lembut. “Kita tidak hanya hadir untuk beradaptasi, tetapi juga untuk menciptakan perubahan dan membawa nilai-nilai baru dalam setiap langkah yang kita ambil.”
Dengan kiprah yang terus menanjak, Lia Yuldinawati tak sekadar menjadi representasi perempuan berprestasi, tetapi juga inspirasi tentang bagaimana intelektualitas, empati, dan visi global dapat berpadu dalam satu sosok yang membangun jembatan antara Indonesia dan dunia. (Ali | Foto Dok. Istimewa)