Parenthood Institute 2025 Buka Ruang Belajar Parenting Interaktif di Era Digital

 

Banyak orang tua kini semakin sadar bahwa tumbuh kembang anak tidak hanya bergantung pada perhatian di rumah, tetapi juga akses terhadap informasi dan layanan yang tepat. Kesadaran ini membuat kebutuhan akan edukasi parenting yang akurat semakin besar, terutama di tengah isu stunting yang masih menjadi tantangan nasional. PrimaKu melihat perubahan ini sebagai momentum untuk menghadirkan dukungan yang lebih terstruktur bagi keluarga Indonesia.

 

PrimaKu adalah ekosistem parenting digital yang menyediakan panduan tumbuh kembang, pemantauan kesehatan, serta akses layanan yang terhubung dengan tenaga medis. Aplikasi ini digunakan lebih dari dua juta orang tua dan menjadi partner resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia.

 

Di sepanjang 2025, PrimaKu memperkuat perannya dengan menghubungkan orang tua, tenaga medis, kader, dan fasilitas kesehatan. Setiap bagian saling mendukung agar pemantauan tumbuh kembang berlangsung lebih efisien. Langkah ini menjadi fondasi bagi upaya pencegahan stunting yang membutuhkan kerja bersama.

 

PrimaCare hadir sebagai solusi bagi klinik yang ingin mengelola layanan secara modern dan terintegrasi dengan SATUSEHAT. Melalui fitur yang membantu pencatatan medis dan administrasi, tenaga kesehatan dapat bekerja lebih terarah dan mudah. Inovasi ini mempermudah akses layanan bagi keluarga yang ingin memastikan tumbuh kembang anak terpantau baik.

 

 

Di sisi dokter anak, PrimaPro menyediakan berbagai referensi medis dan alat pendukung layanan. Platform ini terhubung langsung dengan aplikasi PrimaKu agar dokter dapat memantau data pertumbuhan anak secara real time. Interaksi antara dokter dan orang tua menjadi lebih efektif karena menggunakan data yang terverifikasi.

 

Bagi orang tua, fitur Booking Layanan memudahkan pemesanan berbagai layanan kesehatan mulai dari vaksin, pemeriksaan laboratorium hingga medical check-up keluarga. Kemitraan dengan ratusan klinik termasuk beberapa cabang Prodia memperluas jangkauan layanan. Fitur ini menjadi cara praktis bagi ibu muda yang ingin mengatur jadwal kesehatan keluarga tanpa ribet.

 

Di tingkat komunitas, program KaderKu memberi dukungan bagi wilayah dengan akses layanan terbatas. Lewat kolaborasi FutureGen for Change bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan sejumlah Puskesmas, kader mendapat pelatihan untuk memantau pertumbuhan anak. Hasilnya, 80 persen anak dalam program menunjukkan peningkatan z-score yang berarti kondisi gizi mereka membaik.

 

Efektivitas ekosistem PrimaKu diuji melalui studi observasional tahun 2025 oleh dr. Endy Widya Putranto, Ph.D, M.Med.Sc., Sp.A. Penelitian ini menemukan bahwa anak dari pengguna PrimaKu memiliki tingkat kelengkapan imunisasi 2,5 kali lebih tinggi dibanding non-pengguna. Jadwal imunisasi mereka pun 3,2 kali lebih tepat waktu.

 

Komitmen edukasi PrimaKu diwujudkan melalui Parenthood Institute 2025 yang berlangsung 19 November hingga 18 Desember. Program ini menghadirkan artikel, video pendek, dan SuperClass yang dipandu dokter spesialis anak dari berbagai bidang. Dua kelas baru bersama Prof. Aman Bhakti Pulungan dan Prof. Hinky Hindra menambah pilihan belajar bagi orang tua.

 

 

"Parenthood Institute bukan sekadar ajang belajar, tetapi menjadi ruang interaktif bagi orang tua untuk tumbuh bersama. Dengan dukungan teknologi dan sistem reward, PrimaKu ingin menjadikan edukasi parenting lebih seru, praktis, dan berdampak," ujar M. Aditriya Indraputra, CFA, CEO PrimaKu. Ia menambahkan bahwa tahun depan program ini direncanakan hadir sepanjang tahun agar proses belajar semakin konsisten.

 

SuperClass juga mendapatkan dukungan dari para dokter anak yang berperan sebagai narasumber. "Melalui SuperClass, kami membantu orang tua memahami setiap tahapan tumbuh kembang anak dengan cara yang lebih praktis dan berbasis ilmu kedokteran anak terkini," kata dr. Yuni Astria, Sp.A. IDAI pun melihat inisiatif ini relevan dengan misi edukasi kesehatan berbasis bukti ilmiah bagi masyarakat.

 

Di tingkat global, PrimaKu mendapat ruang untuk memaparkan inovasinya melalui forum internasional seperti Skoll Global Forum di Oxford. Pengakuan ini mendorong kolaborasi lebih luas termasuk penjajakan kerja sama dengan Save the Children Global Ventures. "Pendekatan digital PrimaKu menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat pencegahan stunting dan meningkatkan layanan kesehatan anak," ujar Lisa Fedorenko, Head of Impact Investing, SCGV.

 

Melalui rangkaian program dan inovasi yang saling terhubung, PrimaKu menegaskan perannya sebagai ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak Indonesia secara menyeluruh. Upaya ini menjadi bagian dari perjalanan menuju generasi Indonesia Emas 2045 yang bebas stunting. "Semua inovasi kami berjalan dalam satu ekosistem agar setiap anak mendapat kesempatan tumbuh sehat dan optimal," tutup Aditriya. (Angie)