Ketika Halte Tosari Menjadi Ruang Kasih Ibu: Transjakarta Rayakan Hari Ibu dengan Inklusi dan Pemberdayaan Perempuan

Sore Sabtu (20/12/2025), Halte Tosari tak lagi sekadar titik singgah perjalanan. Di ruang publik yang biasanya dipenuhi ritme mobilitas kota, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menghadirkan perayaan Hari Ibu yang sarat makna melalui acara bertajuk “Warna-Warni Ibu Pertiwi: Merayakan Keberagaman Kasih di Setiap Perjalanan”.

Perayaan ini menjadi simbol bahwa transportasi publik dapat menjelma ruang empati, inklusi, dan penghargaan terhadap peran perempuan. Berkolaborasi dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia dan The Asian Parent, Transjakarta menghadirkan rangkaian acara yang menyentuh sekaligus memberdayakan.

Sorotan utama hadir melalui Parade Inklusi Panggung Keberagaman. Anak-anak istimewa dengan Down Syndrome melangkah percaya diri di atas panggung, mengenakan busana tradisional Nusantara. Mereka tidak sendiri. Di sisi mereka berdiri para perempuan dari berbagai latar belakang profesi mulai dari direksi Transjakarta, dokter, notaris, hingga wirausaha, sebuah pesan visual yang kuat tentang kesetaraan, keberanian, dan dukungan tanpa sekat.

Suasana semakin mengharukan ketika anak-anak tersebut memberikan bunga kepada para ibu pengguna Transjakarta dalam sesi Apresiasi Ibu Pahlawan Perjalanan. Gestur sederhana itu menjadi simbol kasih, penghormatan, dan pengakuan atas peran ibu yang tak pernah lelah menjalani perjalanan hidup, baik di ruang domestik maupun publik.

Tak berhenti pada perayaan simbolik, Transjakarta juga menghadirkan nilai keberlanjutan melalui workshop kreatif bersama VIParents dari The Asian Parent. Para ibu diajak memahami strategi pembuatan konten digital sebagai bekal produktivitas dan aktualisasi diri di era teknologi.

Direktur Keuangan, SDM, dan Umum Transjakarta, Mayangsari Dian Irwantari, menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu ini mencerminkan komitmen Transjakarta dalam membangun transportasi publik yang manusiawi dan inklusif.

“Bagi kami, Hari Ibu adalah momentum refleksi tentang peran perempuan sebagai pilar kehidupan kota. Transjakarta tidak hanya mengantar orang dari satu titik ke titik lain, tetapi juga ingin menghadirkan ruang publik yang aman, setara, dan penuh empati bagi semua,” ujarnya.

Ia menambahkan, kolaborasi lintas komunitas ini diharapkan menghadirkan optimisme baru, khususnya bagi para ibu dan anak-anak istimewa di Jakarta. Setiap halte dan bus Transjakarta, menurutnya, harus menjadi saksi perjalanan yang menghargai keberagaman dan kasih seorang ibu.

Melalui perayaan ini, Transjakarta menegaskan posisinya bukan hanya sebagai penyedia layanan transportasi, tetapi sebagai bagian dari denyut sosial kota yang merawat nilai inklusi, memberdayakan perempuan, dan menempatkan kemanusiaan sebagai inti setiap perjalanan. (Ali)