1.100 Exhibitor Terdaftar di TEI 2019

Pameran dagang internasional terbesar di Indonesia, yakni Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition(ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, 16-20 September 2019.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Dody Edward mengatakan, fasilitas yang disiapkan dalam TEI ke-34 ini lebih baik dari sebelumnya. “Tampilan dan zonasi produk akan tertata lebih baik dan sesuai standar pameran internasional, begitu juga dengan kenyamanan bertransaksi dan bernegosiasi,” jelas Dody.

Menempati area seluas 24.732 m2 dengan jumlah peserta ditargetkan mencapai 1.250 orang. Sampai saat ini sebanyak 1.100 pelaku usaha telah terdaftar sebagai peserta pameran atau exhibitor di TEI ke-34 ini. “Harapan kami yang akan terlibat meningkat dan bisa mencapai target awal sampai dengan 1.250 exhibitors,” ucapnya.

Dody menjelaskan, exhibitor yang terlibat dalam TEI ke-34 ini dibagi ke dalam beberapa zona yang menempati area seluas 24.732 m2 yang terdiri dari 10 hall itu. Adapun perinciannya, Kuliner Nusantara (Nusantara Culinary) berada di hall 1 dan 10, Produk Lokal Unggulan (Local Champion) di hall 2, dan Produk Kreatif dan Premium (Premium dan Creative) di hall 3 dan 3A.

Lalu Produk Manufaktur dan Jasa (Manufacturing Products dan Services) di hall 5 dan 6, Produk Makanan dan Minuman (Food & Beverage Product) di hall 7 & 8, serta Produk Dekorasi dan Furnitur (Furniture & Home Decor) di hall 9. Selain itu, setiap hall akan dilengkapi area pelayanan buyer yang siap melayani kebutuhan para buyer selama berada di lokasi pameran dengan suguhan kuliner nusantara. Zonasi ini ditentukan dengan sangat cermat dengan mempertimbangkan berbagai aspek. “Termasuk saran dari berbagai pihak, baik dari dalam negeri, perwakilan perdagangan di luar negeri, serta masukan dari para buyer di penyelenggaraan TEI sebelumnya,” imbuh Dody.

TEI 2019 juga akan menyuguhkan berbagai kegiatan pendukung, seperti Forum Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi (Trade, Tourism and Investment/TTI Forum), yang terdiri dari berbagai kegiatan. “Kegiatan tersebut, antara lain seminar, lokakarya, temu wicara, diskusi regional, kompetisi ekspor perusahaan rintisan, dan konseling bisnis,” tuturnya.

TEI 2019 juga menyelenggarakan agenda misi pembelian, misi dagang lokal, serta penjajakan bisnis untuk membicarakan potensi kerja sama bisnis. Selain itu, penganugerahan Primaniyarta Awards juga akan diberikan kepada eksportir yang berprestasi dan Primaduta Awards bagi buyer dan importir yang loyal terhadap produk Indonesia.

Untuk menjaring buyer asing, Kemendag telah berkoordinasi dengan 132 kantor perwakilan Indonesia di luar negeri, 23 atase perdagangan, 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, Duta Besar World Trade Organization (WTO), serta Konsul Perdagangan.

Upaya tersebut menjadi tindak lanjut reorientasi dan reposisi perwakilan dagang di luar negeri. “Tidak hanya menjadi pemasar, tapi juga menjadi pelayanan pelanggan bagi buyer di negara akreditasi mereka yang menjadi mitra pelaku usaha Indonesia,” ungkap Dody.

Selain transaksi dengan pembeli dari luar negeri, diharapkan juga akan terjadi transaksi dengan pembeli dari dalam negeri melalui misi dagang lokal di TEI ke-3. “Untuk itu, pemerintah daerah diimbau untuk membawapara pelaku usaha daerah masing-masing ke TEI 2019,” pungkas Dody. (Purnomo)