Kiprah ‘Bang Japar’ Membantu Rakyat

Fahira Idris, Ketua Umum Bang Japar & Anggota DPD RI

Wabah pandemi Covid-19 tak hanya menggerogoti kesehatan fisik dan mental masyarakat, tapi juga menghancurkan sisi finansial dan kehidupan bersosialisasi manusia. Itulah sebabnya untuk menguatkan dan memberi semangat banyak orang, Organisasi Masyarakat Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), yang dipimpin oleh Fahira Idris, dalam rangka Milad ke-3 di bulan Oktober tahun ini mengambil tema ‘Bakti untuk Negeri’. Lewat kegiatan bakti sosial rapid tes gratis yang diadakan di 5 wilayah di DKI dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, diharapkan masyarakat bisa tetap memiliki tekad kuat untuk melewati cobaan yang tidak mudah ini.

 

Perayaan Milad Bang Japar diisi dengan berbagai kegiatan sederhana penuh makna, karena difokuskan pada berbagai aksi bakti sosial yang langsung menyasar warga. “Ini merupakan bentuk kontribusi Bang Japar untuk ikut berkolaborasi bersama elemen masyarakat lain dalam menghadapi pandemi yang sudah berjalan tujuh bulan lebih. Bang Japar ingin mengirim pesan bahwa di masa-masa pandemi kolaborasi antarwarga, ormas, dan semua pemangku kepentingan harus lebih digiatkan lagi. Apalagi, kita belum tahu kapan wabah ini benar-benar akan berakhir. Salah satu cara agar kita bisa kuat menghadapi berbagai kesulitan hidup akibat virus Covid-19 adalah terus berkolaborasi, bahu membahu, dan saling mengisi. Bang Japar berupaya senantiasa ikut berkontribusi dalam kolaborasi ini,” ujar Fahira Idris, ketua umum Bang Japar dan anggota DPD dapil provinsi DKI Jakarta ini memberikan penguatan.

 

Fahira Idris

 

MENGGELAR KEGIATAN BERMAKNA

 

Sepanjang bulan Oktober dan November 2020 ini, Bang Japar telah dan akan terus menggelar bakti sosial berupa pemeriksaan rapid test gratis, tes kadar gula darah gratis, dan membuka ruang konsultasi dokter tidak berbayar di berbagai titik wilayah Jakarta. Selain itu, pembagian paket sembako dan starter pack (sabun cuci tangan dan paket hand sanitizer termasuk masker maupun sarung tangan plastik), santunan anak yatim, piatu dan dhuafa secara berkala juga rutin terus dilakukan. Responsnya ternyata sangat positif karena penerimaan warga begitu antusias.

 

Dia melanjutkan, “Terkait 3M, kesadaran dan disiplin warga sangat bervariasi. Artinya ada kelompok masyarakat yang disiplin dan patuh, tetapi ada juga yang masih belum sepenuhnya taat menjalankan 3M. Lalu, ada yang tertib memakai masker, namun untuk cuci tangan dan menjaga jarak belum sepenuhnya dijalankan. Tes kadar gula darah gratis pun dilakukan, karena, gula adalah salah satu penyakit paling berbahaya di dunia. Apabila dibiarkan, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi yang secara perlahan dapat menyerang organ-organ penting dalam tubuh manusia, seperti kebutaan, stroke, hingga gagal jantung maupun gagal ginjal.”

 

Pandemi ini bukan hanya mengakibatkan terjadi krisis kesehatan, tetapi juga berpotensi mengancam kondisi ekonomi warga, jika penyebaran Covid-19 tidak segera dikendalikan. Ibu dari Nabila Zahra dan Nazira Megan ini berkata, “Upaya pemerintah menanggulangi penyebaran Covid-19 perlu diapresiasi, tetapi jika pandemi ingin segera dikendalikan harus ada terobosan-terobosan baru. Sudah saatnya, kita mempunyai blueprint atau kerangka kerja terperinci dan strategi utama penanggulangan Covid-19, termasuk di dalamnya menetapkan target kapan pandemi ini bisa dikendalikan. Target tersebut akan menjadi daya dorong pemerintah dan semua elemen bangsa untuk bergerak bersama mengendalikan pandemi, termasuk berkolaborasi bersama membantu kesulitan warga akibat pandemi.”

 

Terkait vaksin, tentunya kita semua berharap uji klinis tahap III yang saat ini sedang berlangsung di Indonesia dan beberapa negara lain berlangsung lancar, berhasil (aman dan efektif ), mendapat review WHO, dan menjadi kesepakatan global. Sehingga bisa dilakukan vaksinasi massal untuk menekan penyebaran virus. Namun, kita semua harus memahami bahwa vaksin bukan solusi tunggal dalam mengatasi pandemi. Kewajiban masyarakat dalam penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, maupun kecepatan 3T (Test, Tracing, Treatment) yang merupakan tugas Pemerintah tidak boleh kendur, walaupun nanti vaksin ditemukan.

 

AKTIF DALAM BANTUAN HUKUM

 

Bang Japar melalui LBH-nya, juga terus aktif membantu masyarakat dalam bantuan hukum, memperjuangkan keadilan dan membela kaum yang termajinalkan. Seperti kekerasan perempuan dan anak, kriminalisasi Ulama, konsultasi hukum Para Ojol, kasus hukum pelajar atau mahasiswa terutama terkait beberapa demontrasi kemarin (revisi UU KPK dan UU Cipta Kerja), sampai memberi bantuan hukum bagi para karyawan yang di-PHK secara sepihak oleh perusahaan. Sejak Pandemi Covid-19 kasus PHK karyawan secara sepihak termasuk yang sering mendapat bantuan hukum, karena memang menjadi concern Bang Japar.

 

“Pada umumnya pihak perusahaan memberhentikan eks karyawannya dengan alasan Covid-19, merugi dan kemudian menutup usahanya. Padahal kenyataannya bahkan dalam masa pandemi sekarang ini, perusahaan-perusahaan yang eks karyawannya didampingi masih membuka dan menjalankan usahanya. Selaras dengan itu, dalam uji materil Pasal 164 ayat (3) UU ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003, perusahaan tidak dibenarkan untuk melakukan PHK karyawan jika tutupnya usaha mereka hanya sementara (dengan alasan apa pun). Dari beberapa perusahaan yang mantan karyawannya kita tangani, sampai sekarang usahanya masih berjalan. Itulah sebabnya eks karyawan tersebut berhak untuk mendapatkan pesangon. Di sinilah peran LBH Bang Japar diperlukan,” papar istri dari advokat Aldwin Rahadian ini.

 

 

Jumlah anggota Bang Japar sendiri hingga sekarang sudah mencapai 5000 orang. Kegiatan utama yang dilakukan adalah advokasi hukum dan advokasi kesehatan, didukung sekitar 23 orang pengacara yang siap membantu warga DKI Jakarta. Selama pandemi, kasus yang banyak ditangani adalah PHK, sengketa ketenagakerjaan, kasus pidana UU ITE, KDRT, perceraian, sengketa waris, sengketa tanah dan penipuan atau penggelapan. Selain advokasi hukum, advokasi kesehatan masyarakat juga diberikan. Misalnya, akses pelayanan kesehatan, BPJS, ataupun kesulitan akses kamar untuk diopname. Fahira kemudian berusaha menjembataninya, termasuk membantu pihak rumah sakit jika ada permasalahan dengan BPJS Kesehatan. Sehingga saling tolong-menolong agar permasalahan di lapangan bisa teratasi.

 

Berusaha ikut berkontribusi terhadap ketenteraman dan ketenangan warga di masa Pandemi Covid-19 ini, Bang Japar juga turut membantu Satuan Satgas Covid-19 di wilayah masing-masing, misalnya dalam menyosialisasikan 3M. “Mengingat ini bukanlah pekerjaan yang mudah, itulah sebabnya yang perlu kita bangun adalah kolaborasi antarwarga untuk bergerak bersama mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan Covid-19. Bang Japar ikut membantu Polri dan TNI lakukan Razia Masker, dan sudah ada sekitar 4.500.000 paket masker dan hand sanitizer yang disumbangkan ke masyarakat. Elly S | Fikar Azmy

 

 

Lokasi: Hotel Ayana Midplaza Jakarta

MUA: Arman Armano Academy (081574666864)

 

Baca artikel selengkapnya di Majalah Women's Obsession 67/2020 versi cetak dan digital.