Deteksi Kanker Sejak Dini

Memperingati hari Kanker Sedunia 2021, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) didukung oleh MS Glow menggelar webinar bertajuk “Milennials Care for Cancer: Peduli & Cegah Kanker Sejak Dini”. Estimasi kejadian kanker di Indonesia pada 2020 menurut data GLOBOCAN mencapai 396.914 kasus baru dan sebanyak 234.511 kematian akibat kanker.

 

Tiga penyakit kanker yang perlu diwaspadai perempuan Indonesia, yaitu kanker payudara, kanker serviks, dan kanker kolorektal. Hasil survei GLOBOCAN 2020 menemukan bahwa di Indonesia terdapat 65.858 kasus baru kanker payudara, dengan jumlah kematian akibat kanker payudara sebanyak 22.430 kasus.

 

dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD, KHOM, menjelaskan, “Kebanyakan pasien kanker datang pada stadium lanjut, padahal jika kanker dideteksi dini tingkat kesembuhannya akan semakin tinggi. Untuk deteksi dini kanker payudara, bisa melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) serta tes USG atau tes mammografi, dan kanker leher rahim dengan tes papsmear.”

 

dr. Nadia Ayu Wulansari

 

dr. Nadia menambahkan, ciri-ciri yang perlu diwaspadai pada payudara di antaranya jika terdapat benjolan pada bagian dalam bagian dalam payudara (bisa menempel atau tidak), tidak bergerak, keluarnya cairan dari puting payudara, hingga terjadi hal yang tidak biasa pada kulit payudara, seperti ruam, kulit payudara tertarik dan bersisik, baik pada area sekitar payudara atau pada puting.

 

Sementara itu, kanker serviks menempati peringkat kanker tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia. Ditemukan sekitar 36.633 kasus baru kanker serviks dengan jumlah kematian sebanyak 21.003 kasus. Jenis kanker ini memakan waktu 10-20 tahun untuk tumbuh sejak terkena virus human papilloma (HPV).

 

BACA JUGA:

YKI dan MS Glow Ajak Milenial Peduli Kanker Sejak Dini

Bahaya di Balik Makanan Ultra-Proses

 

“Dalam kurun waktu tersebut, setiap perempuan perlu melakukan deteksi dini. Jika kelainan ditemukan pada tahap lesi prakanker, pengobatan mudah dan efektif. Dengan demikian tidak akan sampai terjadi kanker serviks, ancaman kematian yang disebabkan kanker serviks pun dapat dicegah. Lakukan pemeriksaan IVA atau PAP Smear dan atau HPV test untuk mendeteksinya,” papar dr. Nadia.

 

Begitu pula skrining kanker kolorektal dapat menyelamatkan jiwa melalui deteksi dini prakanker dan kanker sehingga dapat disembuhkan. Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan feses darah samar. dr. Nadia menambahkan bahwa gaya hidup sangat mempengaruhi potensi terjadinya kanker. Untuk mencegah terjadinya kanker sejak usia muda bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, tidak makan makanan yang diolah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan berolah raga secara teratur.