Berkontribusi untuk Kesetaraan di mata Hukum Indonesia

Anita Yuandri Lubis, Managing Partner Alubis Law

 

Berlatar belakang pengalamannya terhadap kejadian kerusuhan yang terjadi di Tanah Air beberapa dekade silam, Anita Yuandri Lubis memutuskan untuk mengenyam pendidikan di bidang hukum di Universitas Trisakti selepas lulus Sekolah Menengah Atas. Rasa ketidakadilan yang dirasakannya kala kerusuhan itu terjadi, membuatnya ingin menjadi orang yang bisa menolong sesama, terlebih di bidang hukum.

 

Anita kemudian memilih mendirikan firma hukumnya sendiri, setelah berkecimpung di bidang kepengacaraan selama 12 tahun. Sebelum memutuskan untuk mendirikan firma hukum, dia terlebih dulu memetik pengalaman di berbagai firma hukum ternama di Tanah Air. Berhasil lulus dengan gelar Master of Laws di New York University dengan beasiswa penuh dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Anita memiliki keinginan kuat untuk berkontribusi dalam dunia hukum Indonesia.

 

“Saya ingin berpartisipasi memperbaiki hukum di Indonesia. Terutama untuk orang-orang yang tidak bisa mendapat akses bantuan hukum. Maksudnya, kita tahu sendiri lawyer ada fee-nya dan segala macam. Jadi, saya ingin kontribusi untuk kesetaraan orang Indonesia dalam memperoleh bantuan hukum,” tuturnya kepada Women’s Obsession.

 

Alubis Law pun kemudian didirikan dengan tagline as simply, as efficient, as possible. Tagline ini dibuat sesuai dengan prinsip hidupnya. Anita ingin memiliki style tersendiri dalam memberikan layanan kepada semua kliennya. Dia paham bahwa tidak semua klien memiliki banyak waktu untuk berhadapan dengan kasus-kasus mereka. Oleh karena itu, dia ingin memberikan layanan yang simpel dan efisien. Semuanya menjadi lebih mudah dimengerti, terutama untuk mereka yang awam.

 

Berpengalaman menangani kasus merger dan akuisisi, asuransi dan lembaga keuangan, bahkan hingga FinTech, Anita mengaku memiliki rasa ketertarikan tersendiri dengan bidang finance law. Ranah ini pun ditekuni, karena baginya salah satu yang membuat seseorang tidak bosan dalam berkarier adalah ketika bisa menemukan apa yang disukai. Jika menyenangi dunia musik, menjadi lawyer yang terkait dengan hak cipta adalah pilihan yang tepat. Anak pertama dari lima bersaudara ini percaya bahwa selain tidak mudah bosan, melakukan segala sesuatu sesuai passion juga bisa menjaga kesehatan mental. Apalagi, menjadi seorang pengacara tentu memiliki tekanan yang berat dalam setiap pekerjaannya.

 

Ketika ditanya apa tantangan terberat sebagai seorang pengacara, dia menjawab, “Paling menarik dan terberat tentunya kalau kita menjumpai satu masalah atau transaksi yang rumit, tapi belum pernah ditangani sebelumnya. Jadi kita harus memutar otak dan melakukan research dari awal, serta mempertemukan interest klien dengan kami (lawyer), termasuk interest lawan klien tersebut. Untuk menyatukannya juga agak susah, karena belum pernah ada pengalaman dapat kasusnya dan umumnya lumayan rumit.”

 

Di sisi lain, menjabat sebagai managing partner sekaligus pendiri Alubis Law, Anita ternyata memiliki kepedulian yang besar terhadap rekan-rekan di tempatnya bekerja. Menyadari hasil kerja partner-nya lebih memuaskan ketika menjalani Work from Home (WFH), dia memutuskan untuk meneruskan sistem kerja ini hingga sekarang. Hal tersebut sejalan pula dengan kondisi pandemi yang dirasa belum aman untuk kesehatan timnya.

 

“Setiap bulan saya selalu bertanya kepada lawyer di kantor, apakah ada yang membuat kalian tidak happy? Selain itu, kebanyakan dari mereka lebih senang WFH, karena fleksibel waktunya. Jujur saja, hasil pekerjaan mereka menurut saya lebih bagus ketika WFH daripada harus ke kantor, jadi saya tidak masalah kalau kita meneruskan kerja secara WFH,” tegasnya. Ketika ditanya apa kunci yang dimilikinya, agar bisa tetap sehat dan prima baik fisik maupun mental, Anita menjelaskan dia menjadikan yoga dan meditasi sebagai salah satu olahraga pilihan. Selain itu, latihan diving juga dilakukannya secara rutin seminggu sekali, ketika ada waktu me time untuk melatih dirinya tetap bisa fokus dalam beraktivitas maupun bekerja. Indah K | Dok. Pribadi