Sri Widowati: Menantang Ketidaknyamanan

VP Marketing Danone Indonesia

 

Memulai karier sebagai konsultan di Arthur Andresen dan berlanjut ke Unilever sebagai management trainee, Sri Widowati mendapatkan salah satu milestone penting dalam kariernya adalah jatuh cinta pada bidang marketing dan tertarik untuk mendalaminya.

 

“Setelah bekerja selama 15 tahun di Indonesia di posisi regional. Ketika berada di Singapura saya memutuskan untuk bergabung dengan L’Oreal sebagai Head of Innovation of Garnier. Ini merupakan pengalaman sangat istimewa, karena saya ditugaskan membangun Innovation Centre pertama di luar Paris. Saya pun berhasil membawa Garnier menjadi salah satu brand skin care nomor satu di Asia Tenggara,” ujar perempuan yang memiliki dua putri ini dengan bangga.

 

 

MENGAMBIL KESEMPATAN BERHARGA

Pada akhir tahun 2015 dia mendapatkan tawaran menjadi Country Director Facebook Indonesia. Walaupun sangat mencintai bidang marketing, ini merupakan kesempatan emas yang menarik untuk dijalaninya. Karena penguna Facebook sangat besar di Indonesia dan dunia digital merupakan sebuah channel baru sangat penting dan relevan untuk marketing. Setelah tiga tahun bekerja di Facebook, Sri pun memiliki pandangan dirinya akan membawa dampak yang lebih besar, jika bisa kembali ke dunia FMCG dengan bekal pengetahuan baru di dunia digital.

 

Dia melanjutkan, ”Itulah sebabnya, saya memilih bergabung dengan Danone Indonesia yang memberi saya kesempatan untuk menerapkan hampir 20 tahun pengalaman saya berkarier dan melakukan transformasi bisnis di dunia marketing maupun digital. Tidak hanya menentukan strategi brand secara lokal, tapi juga memanfaatkan data sekaligus teknologi untuk dapat memberikan pengalaman yang terbaik bagi konsumen kami, sehingga bisnis bisa terus berkembang.”

 

Prinsip berkarier lulusan master of science, finance dari University of Colorado Denver ini adalah menemukan perkerjaan yang memang dicintai dan tidak perlu bekerja seumur hidup. “Saya jatuh cinta di dunia marketing, karena saya sangat tertarik dengan perilaku konsumen atau human behavior. Kemudian mendapatkan kepuasan besar ketika saya bisa membangun tim, bisnis, brand, dan memikirkan cara-cara baru agar bisnis terus relevan atau istilah kerennya driving transformation.”

 

BACA JUGA:

Amanda Putri Witdarmono: Memupuk Gairah Belajar

Tessa Wijaya: Bangun Infrastruktur Digital 

 

Perempuan kelahiran Surabaya 5 Agustus 1967 ini juga berprinsip bahwa kalau kita ingin berkembang, kita harus berani menghadapi ketidaknyamanan. Karena tidak ada growth in comfort alias tidak ada perkembangan dalam kenyamanan. Jadi saat merasa terlalu nyaman Sri selalu mempunyai keberanian menantang dirinya mencoba hal-hal baru. Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang besar pada perilaku konsumen. Karena adanya keterbatasan mobilitas, digital menjadi sangat penting dalam mendapatkan informasi, belajar, berbelanja, dan juga terhubungkan dengan para ahli seperti dokter jika kita sakit.

 

Kebetulan Danone Indonesia sudah mengantisipasinya dengan melakukan transformasi digital bahkan sebelum terjadinya pandemi. Dimulai dari pemakaian teknologi untuk mengolah data sebagai salah satu pilar pengambilan keputusan, penerapan digital pada pekerjaan sehari-hari, penggunaan precision marketing dalam memberikan pengalaman yang lebih relevan dan memakai digital channel untuk tetap dekat dengan para mitra. Ini semua sangat penting untuk bisa terus membuat bisnis Danone Indonesia menjadi yang terdepan, walaupun terjadi banyak perubahan tersebut.

 

“Sejalan dengan adanya transformasi digital, kami harus memastikan produk Danone Indonesia tersedia di semua channel yang dapat diakses oleh konsumen. Kami menyediakan sarana komunikasi dua arah dengan para konsumen melalui customer service kami,” ujar penyuka olahraga lari, renang, dan berlatih tango ini dengan optimis.

 

Pandemi ini membuat kita semua sadar akan pentingnya akses kesehatan, nutrisi, hidrasi, dan edukasi juga meningkat. Adapun hal ini sejalan dengan fokus Danone Indonesia untuk membawa hidrasi dan nutrisi sehat sebanyak mungkin orang Indonesia melalui produk atau berbagai inisiatif kami. Misi Danone Indonesia sebagai perusahaan yang berdasarkan pada One Planet One Health atau Satu Planet, Satu Sehat ini menjadi sangat relevan dengan situasi yang ada.

 

Brand-brand kami memiliki program marketing masing-masing. Seperti SGM Eksplor dalam kampanye #AyoTunjukTangan, lalu Bebelac memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan dalam kampanye donasi di bulan Ramadhan dalam program #TunjukanHebatmu. Edukasi untuk masyarakat tetap terhidrasi dan tetap #dirumahaja dijalankan Danone-AQUA.

 

Sri yang rajin membaca satu buku setiap minggu ini menambahkan, “Untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang optimal, tentunya dibutuhkan kesadaran akan pentingnya komunitas di sekitar kita. Kami juga berkontribusi secara aktif untuk mendukung percepatan herd immunity lewat pelaksanaan 94 sentra vaksinasi di 27 kota di Indonesia dan donasi 56 miliar untuk mendukung Indonesia bangkit.”

 

KESETARAAN LAKI-LAKI & PEREMPUAN

Di Danone Indonesia posisi perempuan dan laki-laki merupakan hal yang setara. Bertujuan untuk membangun lingkungan kerja, agar setiap individu dihormati dan dihargai. Mengingat pandangan, perspektif, dan keunikan masing-masing berbeda, sehingga bisa memunculkan diri mereka yang sebenarnya di dalam perusahaan.

 

“Kami membuka kesempatan untuk perempuan menduduki posisi manajemen di perusahaan ini. Saat ini kami dipimpin oleh CEO perempuan serta 56% level direktur kami diisi oleh sosok perempuan. Sebagai perusahaan ramah keluarga, kami tidak hanya menyediakan cuti melahirkan bagi ayah dan ibu, tapi juga fasilitas pendukung untuk para ibu menyusui dalam ruang laktasi dan internal support group. Selama pandemi, kami juga menyediakan berbagai Support Groups dari expert untuk membantu para karyawan yang merasa butuh dukungan dan pendampingan dari sisi mental maupun kesehatannya,” paparnya dengan penuh perhatian.

 

Dari sisi sosial, Danone Indonesia memiliki serangkaian program pemberdayaan perempuan, seperti melalui Warung Anak Sehat (WAS) meningkatkan gizi anak di Indonesia dengan penyediaan snack sehat di sekolah dan pemberdayaan perempuan. Sementara, AQUA Home Service memberdayakan ibu rumah tangga untuk menjual produk AQUA dan mendapatkan pendapatan dimulai dari rumah. Lalu, program Isi Piringku  bertujuan untuk mengedukasi para orang tua dan guru PAUD seputar pentingnya konsumsi gizi seimbang.

 

BACA JUGA:

drg Deviana Maria Anastasia: Solusi Kebebasan untuk Tersenyum 

Rachel Nathani: Solution Oriented Thinking

 

“Satu hal yang saya belajar dalam kehidupan ini adalah kita hanya memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Jadi, kalau kita ingin bisa melakukan banyak hal, kita harus menjaga energi kita dan bukan mengatur waktu kita, karena energi itu tidak terbatas. Caranya adalah dengan memastikan kita melengkapi semua bagian penting dalam kehidupan kita,” ujarnya berterus-terang.

 

Misalnya, dari sisi jasmani perlu menjaga kesehatan dengan berolah raga dan pola makanan bergizi. Rohani kita pun harus diperhatikan. Untuk mengatur mental kita rileks kembali, kita bisa mengalihkan perhatian dari pekerjaan dengan melakukan kegiatan kegiatan lain seperti membaca, melukis, bermain musik atau menari.

 

Dia menambahkan, “Agar intelektual kita tetap bagus kita perlu melakukan pelatihan-pelatihan yang bisa mengasah ketajaman. Dan tak kalah penting hubungan dengan keluarga dan teman-teman pun dibina agar tetap harmonis terjalin dengan baik. Dengan melengkai semua aspek di atas, kita akan bisa mendapatkan supply energy yang tak terbatas, sehingga kita bisa melakukan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari.”

 

Elly S | Fikar A