Menemukan Jurusan & Karier Sesuai Passion

Monic Christian, CEO Tes Bakat Indonesia

Setiap zaman tentunya memiliki tantangan berbeda dan peluang-peluangnya tersendiri. Tantangan bagi para Kartini zaman now, khususnya di masa pandemi Covid-19 adalah para perempuan harus Work from Home (WFH) dengan kondisi anak-anak juga belajar dari rumah. “Jika dahulu ibu yang berkarier di kantor dapat bekerja tenang tanpa gangguan anak. Namun, selama pandemi di tengah meeting tidak jarang anak-anak datang menghampiri, karena membutuhkan perhatian atau bantuan tertentu. Oleh karena itu, sang ibu harus lebih bisa multitasking dan memiliki kontrol emosi yang baik, agar semua urusan kantor maupun keluarga dapat tertangani secara maksimal,” ujar CEO Tes Bakat Indonesia Monic Christian kepada Women’s Obsession.

 

Jasa Kartini yang tak hanya memperjuangkan kesetaraan gender, tapi juga pendidikan untuk kaum Hawa menjadi sesuatu yang sangat berharga, sehingga perempuan akhirnya bisa berkarier atau memiliki bisnis sendiri. Di tengah situasi pandemi yang memberikan dampak kenyataan pahit banyak bisnis atau pekerjaan suami hancur dan terjadi pengurangan pegawai, para istri pun harus sigap turut membantu menopang perekonomian keluarga.

 

Monic merasa sangat bersyukur Tes Bakat Indonesia selama pandemi justru mengalami peningkatan yang signifikan dan tahun ini melakukan ekspansi membuka cabang di Semarang dan Medan. Perusahaannya sudah mempunyai beberapa cabang di Jakarta dan Surabaya. Di Jakarta memiliki dua lokasi testing centre, yakni di APL Tower, Mall Central Park, dan Kirana Boutique Office, Kelapa Gading dan cabang Surabaya berada di SUB Co Spazio.

 

Tes Bakat Indonesia telah hadir di empat Kota di Indonesia dan berharap ke depannya bisa hadir lebih banyak lagi di kota-kota besar lainnya. Sehingga dapat berdialog dan membuka wawasan banyak orang bahwa mereka memiliki kesempatan untuk sukses dalam pendidikan dan karier, jika bisa menggunakan kekuatan di dalam diri sesuai dengan 3P atau Potentials, Personality & Passion untuk perencanaan pendidikan maupun karier mereka.

 

Kantor Tes Bakat Indonesia sendiri saat ini sudah menerapkan sistem 100% WFH, seluruh tim hanya diperlukan untuk datang ke kantor pada saat dibutuhkan saja. “Di perusahaan ini kebetulan mayoritas tim kami adalah perempuan. Ternyata, selama WFH justru terbukti produktivitas jauh lebih meningkat. Karena mereka bisa menghemat banyak waktu dan tidak perlu bermacet macetan ke kantor setiap hari, sehingga waktu bisa dipakai untuk mengurus pekerjaan rumah ataupun anak-anak. Pikiran pun lebih jernih, sehingga dapat menciptakan ide-ide brilian yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya,” lanjut talent expert seputar bakat anak, penjurusan kuliah, dan pengembangan karier ini seraya tersenyum.

 

Sementara, kendala terbesar saat menjalankan Tes Bakat Indonesia di tengah pandemi menurutnya adalah lebih karena banyak orang kurang percaya pada yang namanya tes bakat online, karena dianggap tidak akurat. “Itulah sebabnya, kami menyusun strategi perlu banyak melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa tes online kami merupakan sebuah alat tes yang valid, karena sudah melalui riset yang cukup panjang dan uji validitas. Ini menjadi sangat penting untuk dapat mengubah consumer behavior atau bisa disebut dengan kebiasaan berbelanja dari metode offline menjadi online, khususnya dalam sebuah industri jasa,” paparnya penuh semangat.

 

Perusahaan Tes Bakat Indonesia dimulai pada tahun 2014, lahir dan didirikan dengan penuh passion oleh Monic untuk dapat berkontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia. Ibu berputra dua ini menjelaskan, “Ini berangkat dari visi bahwa sebanyak 80% mahasiswa di Indonesia salah dalam memilih jurusan kuliah. Mengingat pada saat ini terdapat lebih dari 1800 jurusan yang tersedia.” Hal ini sangat disayangkan, karena sama saja artinya dengan membuang uang, waktu, dan bisa saja ilmunya jadi tak akan terpakai, bahkan ada yang menganggapnya seperti membuang kehidupan seseorang.

 

Itulah sebabnya, Tes Bakat Indonesia bertekad memberikan saran jurusan yang spesifik dan juga up to date melalui tes penjurusan. Tidak hanya tersedia tes penjurusan untuk perkuliahan saja, ada juga fasilitas tes penjurusan SMA untuk menentukan antara IPA dan IPS. Maupun pemilihan Mata Pelajaran sesuai dengan kurikulum terbaru, yaitu kurikulum Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Pak Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan kita saat ini. Jenis layanannya adalah berupa psikotes atau lebih dikenal dengan tes bakat minat, kemudian hasil dari psikotes tersebut akan dijelaskan oleh para psikolog melalui layanan konseling.

 

Psikotes pun bisa dimulai dari tes untuk anak TK & SD, sampai pemilihan karier untuk orang dewasa dan profesional. Mengingat faktanya, 70% orang yang sedang menjalani kariernya tidak merasa senang dengan apa yang sudah dikerjakan. TBI membantu mereka untuk menemukan karier yang sesuai dan memberikan saran bagaimana bisa mengubahnya secara step by step. Perusahaan ini berhasil meraih Rekor MURI pada tahun 2017 dengan alat tes Passionet (mengukur passion dengan jurusan spesifik) sebagai alat tes yang digunakan terbanyak se-Indonesia.

 

“Saya percaya jika kita bekerja sesuai dengan passion, apalagi sedang mengejar mimpi, maka kita tidak akan mudah menyerah pada satu atau dua tantangan yang ada. Itulah sebabnya, saya selalu berkata untuk memacu diri ‘Don’t Stop When You Are Tired, But Stop When You Are Done’,” tambah penulis buku best seller Gramedia #AntiSalahJurusan ini dengan optimis.

 

(Naskah: Elly Simanjuntak | Foto: Fikar Azmy)