Bergerak Untuk Sosial & Kemanusiaan

Didirikan untuk membantu para perempuan Indonesia dan mendukung women empowerment, We Got Your Back didirikan oleh Ling Hida. Komunitas yang terbentuk dari ketidaksengajaan ini bermula pada tahun 2019. Dimulai dari gerakan-gerakan kecil yang dilakukan geng perempuan solid, dia pun awalnya tidak mengira akan mendapat respons hangat dari lebih banyak orang.

 

“Ada beberapa orang yang mau bergabung dan menawarkan diri apa saja yang bisa dikerjakan. Anggotanya saat ini juga ada di mana-mana, bahkan hingga ke Singapura, karena setiap perempuan yang membeli produk Makaila Haifa, seperti kaus atau merchandise itu otomatis akan menjadi anggota We Got Your Back,” tuturnya kepada Women’s Obsession.

 

Bertujuan untuk memberdayakan perempuan, sederet kegiatan menarik pun dilakukan. Salah satunya adalah mendukung kaum Hawa yang bekerja di bidang penyedia jasa antar-jemput makanan. Mereka pun digandeng untuk bersamasama mengadakan kegiatan sosial. Tidak hanya itu, komunitas ini juga pernah mengadakan acara yang melibatkan perempuan-perempuan yang bergelut sebagai tenaga kebersihan.

 

Selain itu, salah satu kegiatan terbaru yang juga didukung We Got Your Back adalah Miskha Project. Ini merupakan sebuah gerakan untuk memberdayakan refugee perempuan yang ada di Tanah Air. Menggandeng dan memberikan pelatihan pada para refugee, Hida mengaku merasa terpanggil dengan kondisi yang terjadi saat ini. Berdasarkan data dari United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR) pada November 2021 terdapat 13.175 refugee yang berada di Indonesia. Dari angka tersebut sebanyak 74% adalah perempuan.

 

 

Baca Juga:

Huawei Band 7 Smartband dengan Fitur Smartwatch

3D Laser Scanner Berkecepatan dan Akurasi Tinggi

 

“Saya pikir masih sedikit yang membantu refugee, ya, kenapa kita tidak fokus di sana saja. Kami sangat ingin melakukan pemberdayaan perempuan, membantu, dan balik lagi saya melihat bahwa menjadi refugee itu tantangannya sangat besar, terutama untuk perempuan. Mulai dari hidup di negara konflik dan memutuskan untuk pergi ke negara lain, harus transit di Indonesia dalam waktu yang lama, dan mungkin mereka juga kehabisan perbekalan. Jadi sekali lagi, sebenarnya para refugee ini, baik yang mampu ataupun tidak, sama-sama kehilangan banyak hak hidup. Sebut saja hak belajar, mendapat pendidikan yang layak, membuat bank account saja tidak bisa. Belum lagi kesehatan,” tegas sang pendiri komunitas yang berfokus pada bidang sosial dan kemanusiaan ini.

 

Salah satu nilai yang selalu dipegang Hida adalah jangan pernah berputus asa, karena segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya. Terlebih jika melewatinya dengan bersama-sama, saling membantu, dan mendukung satu sama lain. Ini pula yang menjadi alasannya untuk terus mengadakan kegiatan bersama para anggota We Got Your Back. Tidak hanya itu, dia juga terus menanamkan motivasi bahwa perempuan itu hebat dan mampu multitasking.

 

Ketika membahas antusias dari para anggota setianya, Hida menambahkan, “Mereka sangat dan selalu antusias, bahkan kerap menunggu kegiatan apa lagi yang akan dilakukan selanjutnya. Tapi, saat ini kami sedang berfokus pada Miskha Project ini. Mungkin nanti ke depan kami akan bersama-sama bertemu untuk mengeluarkan ide apa saja yang bisa dilakukan bagi sesama perempuan, terutama yang membutuhkan.”

(Indah | Foto: Fikar Azmy/Dok. We Got Your Back)