Sajian dari Perkebunan Tertua Jawa

Kawisari Café & Eatery

 

Menikmati kopi seraya mencicipi makanan sesuai selera dengan suasana berbeda akan selalu dicari banyak orang di kota Jakarta yang bertaburan dengan tempat-tempat baru untuk minum kopi. Ketika Women's Obsession memasuki Kawisari Café & Eatery yang termasuk dalam jaringan Tugu Hotels & Restaurants, ini gambaran suasana perkebunan Kawisari dan Sengon di kecamatan Wlingi, Blitar, yang segar penuh pemandangan hijau, air terjun, dan sungai tampak seolah ingin dihidupkan kembali di sini.

 

“Restoran ini memang terinspirasi dari perkebunan kami di Blitar, Jawa Timur. Selain berisi tanaman kopi dan teh, ada juga hasil bumi lainnya, seperti karet, cengkeh, sayur-mayur, dan buah organik. Kami mau menghadirkan atmosfer, makanan, dan minuman khas setempat ke sini, termasuk bahan bakunya juga berasal langsung dari perkebunan kami. Sementara, suasana keindahan alamnya dihadirkan lewat berbagai lukisan yang dipajang di dinding-dinding restoran dan pelayan restoran kami semuanya memakai caping, topi khas petani tradisional,” ujar Julie Nursanty, Duty Manager Tugu Group. 

 

BACA JUGA:

The Misfits Takeover Kolaborasi Beau Bakery & Flock Menuju Zero Food Waste

Sensasi Japanese Fusion yang Tak Biasa

 

Outlet kelima dari Tugu Hotels & Restaurants yang ada di Jakarta ini menyajikan kopi Kawisari yang berasal dari salah satu perkebunan kopi tertua di Jawa ini. Konsep makanan di Kawisari Café & Eatery menampilkan menu pedesaan dengan resep tradisionalnya yang digerakkan budaya Jawa dengan usia berabad-abad dan cinta akan makanan enak yang sederhana dan bersahaja.” 

 

Julie melanjutkan, “Kami ingin kembali memopulerkan menu nasi tompoh jagung dengan lauk pauk, seperti sayur lodeh campur, urapan sayur, ayam goreng khas Kawisari, ikan asin bulu ayam, dan sambal tempe. Selain itu, juga ada beraneka ragam pilihan nasi besek yang disajikan di wadah anyaman kerajinan bambu.” 

 

 

Beragamnya sajian kopi dihadirkan dari Jawa klasik sampai dengan kopi kekinian khas Kawisari, seperti alcohol infused coffee, charcoal latte, iced coffee plantation madu, kopi doger, dan kopi klepon. Minumannya sangat lengkap mulai dari non-coffee, beer dengan sistem cold brew, cocktails, mocktails hingga wine. Jika kembali lagi ke era kolonial Belanda, pekerja pabrik di perkebunan akan menikmati secangkir kopi panas ditemani makanan ringan tradisional Jawa. Hal inilah yang turut menginspirasi sajian camilan sembari minum kopi dari yang manis sampai asin, seperti pisang goreng lempang lempung, serabi mak-mak, lapis jongkong, pohong merekah, dan lainnya yang ada di Kawisari Café & Eatery.

 

Kami mencicipi signature drink yang jarang ditemukan di tempat lain, yaitu Ice Coffee Plantation Madu dan Cascara Rosella Mint. Minuman tersebut terasa berbeda, karena madunya pun berasal dari perkebunan dan di-mix dengan kopi menjadi lebih nikmat. Sementara, Cascara Rosella Mint terbuat dari coffee cherries yang telah dikeringkan, aromanya yang khas menjadikan minuman ini semakin menggoda untuk segera direguk. Apalagi, ketika dinikmati bersama Lapis Jongkong dan Ubi Ungu Platter, kue-kue ini terasa pas menjadi ‘teman’ santapan bersama kopi dan teh tersebut.

 

 

Tak lengkap rasanya jika tidak mencoba main course di Kawisari Café & Eatery. Dari Besek Nasi Jagung Tompoh, Besek Nasi Pecel Mbok Musinem, dan Besek Ayam Goela Merah kami rasakan satu per satu. Untuk para perantau di Jakarta yang merindukan makanan kampung halaman ataupun orang Jakarta yang penasaran ingin mencoba nasi jagung, makanan yang kami coba bisa menjadi pengobat rasa kangen. Tak heran, ketiga makanan tersebut pun habis tak bersisa, apalagi Nasi Pecel Mbok Musimen, kami sangat rekomendasikan untuk dipesan saat berkunjung ke sini. Jadi, tak hanya tempat minum kopi, Kawisari Café & Eatery juga adalah tempat makan menu tradisional Indonesia yang tak pernah bosan untuk bersantap.

 

Elly S | Dok. Fikar Azmy