Televisual Travel: Tren Perjalanan dari Serial Layanan Streaming

 

Sejak pandemi, kita menghabiskan sebagian besar waktu terpaku pada layar gawai. Jadi tidak mengherankan kecintaan pada berbagai acara TV akan masuk ke rencana perjalanan untuk tahun 2023. Tahun ini, banyak pelancong akan mengikuti tur ke tempat-tempat yang menjadi latar belakang acara TV favorit mereka sebagai tujuan liburan baru yang mengasyikkan.

 

Dilansir dari Telegraph, data terbaru dari Netflix mengungkapkan bahwa 70% program yang ditonton oleh penggunanya pada umumnya berlatar tempat asing. Lokasi-lokasi inilah yang kemudian dipilih menjadi tempat liburan mereka. Simon Lynch, direktur penjualan dan produk global Scott Dunn, mengatakan pemesanan perjalanan wisata ke Prancis pada tahun 2023 meningkat 20% dibandingkan sebelum pandemi. Salah satunya berkat efek halo dari acara hit seperti ‘Emily di Paris’ yang sudah memasuki musim ketiganya. Bahwa Paris tidak cuma Menara Eiffel atau Arc de Triomphe, tetapi ada pula tempat-tempat seperti Place de Voges, Palais Garnier Opera House, atau kota pelabuhan Ville-Franche.

 

BACA JUGA:

Akhirnya Indonesia Punya Kereta Panoramic Pertama

Pesona Wisata Alam Australia Barat

 

Menurut data Expedia, film dan serial lebih berpengaruh daripada media sosial dalam hal pemesanan perjalanan belakangan ini. Dua pertiga wisatawan global mempertimbangkan untuk melakukannya dan hampir 40% telah memesan perjalanan wisata setelah terinspirasi acara favorit mereka. Lokasi syuting sensasional The White Lotus yang ditayangkan HBO juga tampaknya mengilhami para pengunjung yang ingin melarikan diri dari musim dingin ke tempat matahari bersinar cerah. Seperti Meksiko, Maladewa, Oman, Australia, Barbados, dan banyak lagi. 

 

Fenomena ini sebenarnya bukan hal baru, tetapi jelas makin berkembang. Sejak 2015, agen perjalanan menawarkan liburan yang dijuluki ‘set-jetting’ berupa jenis paket khusus yang memberi wisatawan kesempatan mengatur perjalanan seputar program televisi favorit. Di Inggris sendiri, ketika larangan untuk bepergian dicabut, hotel-hotel di London bekerja sama dengan Netflix menawarkan acara minum teh ala Lady Whistledown dari serial “Bridgerton”. Yellowstone National Park juga mengalami peningkatan pengunjung yang ingin cosplay sebagai John Dutton dari serial drama “Yellowstone”. 

 

 

Emily Lutz, seorang penasihat perjalanan dari Los Angeles, mengatakan drama yang dibintangi Kevin Costner itu disukai tidak hanya penyuka hiking. Salah satu kliennya mengatakan bahwa mereka berkunjung ke sana hanya untuk menonton serial tersebut di sebuah kabin pegunungan di depan perapian. Turisme ala layar kaca sepertinya masih akan terus berkembang, tidak hanya mencakup kunjungan ke lokasi syuting, tetapi juga tur studio maupun kunjungan ke taman hiburan seperti The Wizarding World of Harry Potter.

 

Dulu turis berbondong-bondong ke Salzburg pada 1960-an setelah rilis “The Sound of Music”. Dalam beberapa dekade terakhir, lokasi seperti Selandia Baru juga melihat kenaikan besar kunjungan wisatawan yang ingin menjelajahi Middle Earth dari film “Lord of the Rings”. Sama seperti Belitung yang mendadak populer setelah film “Laskar Pelangi” yang menampilkan keindahan alam yang tadinya belum terjamah. 

 

 

Korea Selatan yang juga sudah membebaskan wisatawan untuk masuk tanpa perlu karantina, menantikan peningkatan penjualan permen dalgona akibat populernya serial “Squid Game”. Remote Lands, sebuah agen perjalanan yang berfokus pada Asia, melaporkan peningkatan minat 25% perjalanan ke Korea Selatan dan menciptakan panduan wisata Seoul untuk penggemar dengan rencana perjalanan yang disesuaikan. Jadi ke mana kunjungan wisata Anda selanjutnya?