Kolaborasi inDrive dengan Seniman Lokal Indonesia Inisiasi #SentuhanManusia

 

Inisiatif platform layanan mobilitas dan perkotaan global inDrive bertajuk #SentuhanManusia adalah upaya untuk memanusiakan teknologi. Tak hanya itu, kampanye ini membawa kembali kebebasan pengguna dalam memilih kesuksesan.

 

Penyedia layanan jasa asal California ini terbilang berbeda dari platform yang sudah ada. inDrive memberikan pengemudi dan penumpang untuk bernegosiasi langsung dan menyepakati harga yang wajar. Dan untuk mendekatkan diri dengan para penggunanya, perusahaan yang telah berada di lebih dari 700 kota di 47 negara ini pun berkolaborasi dengan seniman lokal Indonesia.

 

BACA JUGA:

Pembiayaan Syariah di Muslim Life Fair Bantu UMKM Naik Kelas

Es Krim dengan Cone Rasa Keju Pertama di Indonesia

 

Tak disangka dalam kurun waktu selama 4 minggu karya mural yang dihasilkan dari kerja sama inDrive dengan Gardu House berhasil mendapatkan lebih dari 21 juta online reach. Hal ini menjadi angin segar bagi inDrive sebagai penyedia jasa transportasi yang hadir dengan gebrakan kreatif semangat mendukung kesetaraan sesama manusia.

 

 

Mural yang dapat ditemui di Jalan Kendal, Jakarta Pusat, tersebut berhasil memikat para pengguna baru. Salah satunya karena misi mendukung artis lokal Indonesia untuk mengekspresikan jiwa seni mereka serta inisiasi yang dilakukan inDrive dalam mengembalikan #SentuhanManusia.

 

Adrian Ho, Creative Team Lead inDrive APAC, mengatakan, “Kami mengusung prinsip ‘People Driven’ atau sistem yang digerakkan oleh masyarakat melalui platform kami yang memberikan keleluasaan kepada para pengguna untuk berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan bernegosiasi secara langsung. Hal ini menjadikan inDrive sebagai satu-satunya Ride Hailing App yang menawarkan apa yang dibutuhkan para pengguna, yakni #SentuhanManusia dan kebebasan untuk memilih.”

 

 

Selain dapat menyampaikan pesan kreatif secara jelas melalui talenta dan karya seni mural yang hebat, kolaborasi ini juga mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa mereka dapat terbebas dari belenggu algoritma serta membuat keputusan sendiri.