Tingkatkan Perekonomian Nasional Untuk Masyarakat Unbanked

Kehadiran AdaKami, aplikasi online penyelenggara peer-to-peer lending (P2P) melalui fasilitas pinjaman tanpa agunan (KTA) dari PT Pembiayaan Digital Indonesia, menjadi jawaban bagi stigma yang beredar di masyarakat. Hingga Februari 2023, AdaKami berhasil menyalurkan lebih dari Rp20 triliun kepada lebih dari 3,1 juta nasabah.

 

Tidak hanya itu, AdaKami juga tercatat telah membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat unbanked. Hal ini dilakukan membantu masyarakat untuk berkembang hingga mampu tingkatkan inklusifitas keuangan untuk memulihkan perekonomian nasional.

 

Baca Juga:

Tips Investasi Emas Bagi Pemula dari Lakuemas

Kolaborasi inDrive dengan Seniman Lokal Indonesia Inisiasi #SentuhanManusia

 

“Sejak awal beroperasi, AdaKami membawa visi besar dalam mendukung ekonomi indonesia semakin inklusif. Kami menyadari diperlukan rencana strategis jangka panjang untuk mewujudkan hal tersebut. AdaKami terus berupaya untuk mempersempit gap literasi dengan ragam inovasi teknologi serta langkah strategis untuk membuka akses keuangan digital yang semakin mudah, aman dan dekat dengan masyarakat.

 

Upaya ini terkait erat dengan target utama kami dalam membantu menyediakan layanan keuangan digital yang lebih cepat serta lebih transparan sehingga diharapkan masyarakat dapat semakin bijak dalam memanfaatkan P2P Lending yang turut membangun ekonomi menjadi lebih inklusif.” ujar Bernardino Moningka Vega selaku Direktur Utama AdaKami.

 

Menurut data OJK, terdapat lebih dari 100 pelaku fintech P2P Lending yang saat ini secara resmi beroperasi di Indonesia. Sementara, Tingkat Keberhasilan Bayar 90 hari (TKB90) peer-to-peer lending juga telah mengalami peningkatan, yakni mencapai 97,25% per Januari 2023.

 

Jumlah para pelaku P2P Lending dengan skala TKB90 sebagai dasar operasionalnya juga diyakini akan terus bertumbuh. Untuk itu, diperlukan dukungan dari banyak pihak untuk mengkomunikasikan peran strategis P2P Lending yang sekaligus menjawab stigma masyarakat dalam menjangkau ratusan juta individu unbanked di Indonesia.

 

“Dalam upaya kolaborasi AFTECH bersama AFPI, kami sepakat untuk meningkatkan sinergi dan menghasilkan program kerja terintegrasi yang bermanfaat sehingga mampu mengusung penguatan ekonomi digital. Langkah yang dilakukan tentu harus sesuai dengan aturan dan batasan yang telah ditetapkan oleh regulator, yang mana AFTECH akan terus mendorong serta mengingatkan para pelaku untuk menataatinya.

 

Sebagai bentuk inisiatif dalam menjalankan program sinergi, AFTECH juga menerapkan collaborative design thinking dengan penyelenggara fintech dari bisnis model lainnya, sebagai upaya dalam mendukung peningkatan inklusi keuangan, dengan tetap melindungi industri P2P Lending sekaligus para penggunanya.” ujar Firlie Ganinduto, Wakil Sekretaris Jenderal II, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

 

Dukungan literasi yang dilakukan AFTECH untuk membantu masyarakat terlepas dari jerat fintech ilegal salah satunya melalui situs cekfintech.id yang merupakan program kerja nyata AFTECH dalam mewujudkan ekosistem inovasi keuangan digital yang lebih bertanggung jawab. AFTECH berharap dengan adanya platform tersebut, penggunaan layanan P2P Lending menjadi semakin tepat guna di masyarakat.