Bersama-sama Gerakkan Kemajuan Industri & Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Setelah ditunggu-tunggu ajang Energy Week 2024 bertema “Advancing Industrial Sustainability: Smart Urban Development & Sustainable City” resmi dibuka 28 Agustus 2024. Menghadirkan dua pameran yaitu Electric & Power Indonesia dan Water Indonesia, Energy Week digelar selama 28-31 Agustus 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta.

 

“Sebagai the largest industrial platform in energy and engineering in Southeast Asia, IEE Series berkomitmen untuk mendorong perekonomian bangsa dan memberikan wadah bagi para pelaku bisnis untuk bertemu. Sekaligus, membuka peluang bisnis lintas-sektor secara nasional maupun multinasional, dan melalui kegiatan ini kami juga ingin mendukung pemerintah dalam mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Melalui kolaborasi dan inovasi yang terwujud di sini akan menjadi motor penggerak bagi kemajuan industri dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ucap Lia Indriasari, Country Manager Pamerindo Indonesia.

 

Dia mengatakan dirinya bersama tim akan melakukan yang terbaik terhadap target-target baru yang dicanangkan pemerintah, termasuk dalam hal energi terbarukan. “Kami sudah 25 tahun berusaha menghadirkan pameran electric dan saya juga mendapat insight yang bagus dari beberapa asosiasi, waktu pameran pertama, elektrifikasi masih 70% saat itu dan sekarang sudah 100%. Itulah, salah satu peran yang kami lakukan, lewat pameran mempertemukan peluang bisnis, sebagai tempat untuk networking, saling berbagi dan belajar satu dengan yang lainnya,” papar Lia.

 

Transisi energi terbarukan di Indonesia diharapkan semakin menguat karena potensi sumber daya alamnya yang mumpuni untuk mendukung peralihan dari energi fosil ke pemanfaatan energi terbarukan seperti energi surya, geothermal, biomassa, bio-energi, dan juga energi laut.

 

 

Karena itu, pameran Electric & Power Indonesia secara khusus mengangkat tajuk “The 22nd Series of Power Generation, Renewable Energy & Electrical Equipment Exhibition”, yang akan menyoroti dua bagian baru, yaitu energi surya dan juga baterai. Pada sisi energi surya, beberapa peserta akan menampilkan inovasi pada peralatan produksi sel tenaga surya (Photovoltaic/PV), sistem pengaplikasian sel tenaga surya pada berbagai kebutuhan industri. Seperti AC, lampu jalan, sampai dengan bahan mentah sel tenaga surya, maupun berbagai peralatan yang mendukungnya, termasuk perangkat lunak, teknologi penyimpanan, serta panel surya itu sendiri.

 

Pada sisi teknologi penyimpanan atau baterai, berbagai peserta pameran disini akan menampilkan teknologi terbaru pengisi dan penyimpanan daya peralatan elektronik, perlengkapan industri, penyimpanan energi terbarukan, sampai dengan teknologi pengisian daya kendaraan elektrik.

 

Indonesia memiliki tantangan besar dalam hal besarnya penggunaan energi fosil mencapai 87% dan juga gas LPG. Saat ini pemerintah sudah merumuskan strategi penerapan energi terbarukan dan keberlanjutan dengan tetap meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

 

Harris, S.T., M.T., selaku Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, pada seremoni pembukaan Energy Week menyatakan, “Secara potensi Indonesia memiliki energi terbarukan yang sangat besar, seperti Geothermal dan berbagai pembangkit tenaga listrik dari sumber daya alam. Realitanya, transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak dari pemerintah, akademisi, BUMN, swasta, media, lembaga pembiayaan, industri dan lain-lain, sehingga pemerintah mampu berperan sebagai penyempurna kebijakan. Karena itu pameran seperti ini menjadi penting untuk bisa mendorong kebijakan target energi terbarukan di tahun 2040.”

 

Dorongan peralihan kepada energi terbarukan ini sejalan juga dengan tujuan tema Smart Urban Development & Sustainable City yang diangkat. Sebanyak 52% dari 280 juta penduduk di Indonesia tinggal di area urban dan terus meningkat. Ir. Eddie Widiono S., M.Sc, M.M selaku pendiri dan ketua pembina PJCI berkata, “Kita membutuhkan pembangunan kota-kota cerdas, layanan masyarakat cerdas, nyaman, pembangunan infrastruktur cerdas, transportasi publik yang terintegrasi, dan berbagai peningkatan. Saya memberikan apresiasi pada pameran ini, karena bisa mewadahi komitmen kita bersama, melangkah menuju masa depan dan merestorasi masa depan energi yang terbarukan. Ini bisa menjadi wadah kolaborasi antara akademisi, peneliti, pelaku industri, dan berbagai pemangku kebijakan, untuk mendorong ekosistem energi terbarukan demi mengurangi emisi karbon.”

 

(Elly S | Foto: Energy Week)