Tren perawatan wajah terus berkembang, tapi pertanyaan tentang posisi filler berbahan hyaluronic acid (HA) tetap muncul. Apakah masih relevan, atau sudah mulai tergantikan?
Topik ini menjadi inti dari talkshow eksklusif yang digelar Parvus Medica Indonesia bersama Athena Clinic Jakarta Selatan (29/04/2025) lalu, dalam rangkaian program penghargaan “Most Valuable Clinic Partner TEOXANE 2024”. Bertempat di Terrazo Kitchen & Coffee, acara ini mempertemukan dokter estetika, media, serta figur publik di dunia kecantikan.
Tiga narasumber yang hadir, yakni dr. Monica dan dr. Tarida Putri Rahmadani dari Athena Clinic, serta beauty influencer Merry (@itsmerry91), membahas berbagai fakta dan anggapan seputar filler HA. Salah satunya adalah persepsi umum bahwa filler HA hanya berfungsi melembapkan kulit atau menstimulasi kolagen.
“Filler HA tak hanya memberikan efek kenyal, tapi juga berperan dalam pembentukan kontur, struktur wajah, dan hidrasi yang seimbang,” ujar dr. Monica. Menurutnya, filler sebaiknya tidak berdiri sendiri, tetapi dipadukan dengan perawatan seperti skin booster atau collagen stimulator untuk hasil yang lebih menyeluruh.
Namun, minat tinggi terhadap filler juga dibarengi dengan tantangan baru. Munculnya praktik injeksi yang tidak aman, penyebaran informasi keliru, hingga prosedur oleh tenaga yang belum tersertifikasi, membuat perawatan ini diawasi lebih ketat.
“Pasien tetap mencari hasil alami dengan masa pemulihan yang singkat. Teknologi seperti Resilient Hyaluronic Acid (RHA) dari Teoxane menjawab kebutuhan itu,” jelas dr. Tarida. Filler RHA dikenal lentur dan mengikuti ekspresi wajah, terutama di area bibir dan pipi.
Talkshow ini sekaligus menjadi momen penghargaan bagi Athena Clinic yang meraih gelar “Top 2 Clinic 2024 Indonesia Most Teoxane Treatments Chain Clinic”. Sebuah pencapaian yang mencerminkan konsistensi penggunaan teknologi estetika berbasis HA di klinik tersebut.
Parvus Medica Indonesia sebagai mitra pun menegaskan komitmennya, yakni edukasi untuk praktisi melalui pelatihan resmi, kerja sama dengan badan terkait demi keamanan, dan penyebaran informasi akurat untuk melawan isu menyesatkan. "Acara ini mencerminkan misi kami untuk memberdayakan klinik dan pasien dengan ilmu berbasis ilmiah. Ketika pasar bergerak sesuai tren, kami harus menjaga sains sebagai panduan utama dari perawatan yang berestetika," kata Brendan Pang, General Manager Parvus Medica Indonesia.
Dengan karakter yang dapat bertahan 4 hingga 6 bulan dan hasil yang tampak alami, filler HA tetap menjadi bagian penting dari perawatan estetika di tahun 2025, selama dilakukan dengan keahlian dan landasan ilmiah yang jelas. [Dok. Parvus Medica]