Dian Siswarini Jadi Dirut Telkom, Bukti Kepemimpinan Perempuan di Sektor Telekomunikasi

 

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menorehkan sejarah baru dengan menunjuk Dian Siswarini sebagai Direktur Utama (Dirut) perempuan pertama perseroan. Pengangkatan ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom di Four Season Hotel, Jakarta, menggantikan Ririek Adriansyah. Langkah ini menjadi sorotan sebagai bukti kemajuan kesetaraan gender di dunia korporasi Indonesia, khususnya di sektor teknologi dan telekomunikasi yang didominasi laki-laki.  

 

Dian Siswarini bukan nama asing di industri telekomunikasi. Perempuan kelahiran Majalengka, Jawa Barat, pada 1968 ini sebelumnya memimpin PT XL Axiata Tbk (EXCL) selama 10 tahun, sebelum perusahaan tersebut melakukan merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). Karirnya di XL dimulai sejak 1996, di mana ia mengawali perjalanan dari posisi teknis hingga puncak eksekutif.  

 

Selama di XL, Dian menjalani berbagai peran strategis, mulai dari Department Network and Engineering, Network Services Director, hingga Director/Chief Digital Services Officer. Dedikasinya dalam membangun infrastruktur dan layanan digital disebut menjadi kunci kesuksesan XL Axiata sebelum merger.  

 

Pengalaman panjang Dian di sektor telekomunikasi, terutama di era transformasi digital, menjadi aset berharga bagi Telkom. Penunjukannya sebagai Dirut Telkom juga mengirimkan pesan kuat bahwa perempuan mampu memimpin perusahaan BUMN besar dengan kompetensi setara.  

 

Dian dihadapkan pada tugas besar membawa Telkom tetap menjadi pionir di era 5G dan percepatan digitalisasi nasional. Latar belakangnya dalam pengembangan layanan digital dinilai tepat untuk memastikan Telkom tetap relevan di tengah persaingan global.  

 

Penunjukan Dian juga diharapkan membuka lebih banyak kesempatan bagi perempuan untuk menduduki posisi strategis di BUMN, sekaligus meruntuhkan stigma bahwa kepemimpinan teknologi adalah ranah eksklusif laki-laki.  Langkahnya di Telkom akan menjadi sorotan, bukan hanya sebagai pemimpin perusahaan, tapi juga sebagai simbol kemajuan perempuan Indonesia di panggung korporasi.  [Foto: Dok. OMG]

 

 

 

Baca juga: Dian Siswarini: Digitalisasi untuk Semua