“S26 Exceptional League” Hadirkan Teknologi Brain Visualizer untuk Bantu Pantau Aktivitas Otak Anak

Siapa bilang belajar membosankan bagi anak, di event S-26 Exceptional League dari Wyeth Nutrition S-26 kegiatan tersebut bisa menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi anak, karena dikemas dengan cara seru dan penuh petualangan. Sukses digelar di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, pada 30 Mei – 1 Juni 2025, acara ini menghadirkan berbagai aktivitas edukatif yang dirancang untuk membantu perkembangan otak dan kemampuan belajar anak.

 

Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama S-26 juga secara perdana memperkenalkan teknologi canggih Exceptional Brain Visualizer, sebuah alat yang bisa menunjukkan aktivitas lima area penting di otak anak secara real-time saat mereka bermain dan belajar. teknologi ini dihadirkan sebagai upaya nyata dalam mendukung peran para ibu di Indonesia.

 

Dikembangkan oleh tim ahli dari Inggris dengan sistem EEG (electroencephalogram), Brain Visualizer cukup dipasang di kepala seperti headband, alat ini bisa mendeteksi aktivitas lima area penting otak Si Kecil saat bermain, mulai dari fokus, kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, bahasa, hingga daya ingat.

 

“Kami ingin para Mams bisa melihat langsung bagaimana stimulasi yang diberikan berdampak pada otak anak. Dengan visualisasi ini, Mams bisa memahami potensi anak sejak dini dan mendukung perkembangannya secara maksimal,” jelas Vera, (30-5-2025).

 

 

Selain teknologi Brain Visualizer, acara ini juga diramaikan dengan aktivitas edukatif dan menyenangkan seperti Exceptional Maestro, Exceptional Architect, hingga Exceptional Zoologist yang semuanya dirancang untuk merangsang tumbuh kembang Si Kecil dari berbagai sisi.

 

“Seiring ilmu pengetahuan yang makin berkembang dan dunia yang terus berubah, multi-learning penting dilakukan Generasi Alpha dan Beta agar mampu mengeksplorasi beragam pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Nantinya Si Kecil bisa saling mengkoneksikan semua pembelajaran yang didapatkan untuk memecahkan masalah secara holistik, terus mengembangkan diri, serta memberikan dampak positif ke sekitarnya,” ungkap Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener, M.Psi.

 

Selain stimulasi, dari sisi gizi pun dijelaskan pentingnya nutrisi yang tepat untuk menunjang perkembangan otak dan kemampuan belajar optimal. “Proses mielinasi dalam otak anak sangat krusial untuk mendukung sambungan saraf bekerja optimal. Nutrisi seperti Sphingomyelin dan Fosfolipid sangat dibutuhkan, dan inilah yang tersedia dalam formula terbaru S-26 Procal GOLD Multilearn Connect,” kata sang dokter.

 

Acara ini pun menjadi ajang berbagi inspirasi, salah satunya lewat kisah Carina Joe seorang ilmuwan bioteknologi asal Indonesia yang menceritakan peran sang ibu dalam mendukung proses belajar sejak kecil, termasuk dari sisi gizi dan dukungan moral.

 

Melalui kampanye #SemuaBisaJadiHebat dan kehadiran Brain Visualizer, Wyeth Nutrition S-26 menunjukkan komitmennya mendampingi ibu dalam mencetak generasi unggul. Harapannya, teknologi ini bisa jadi jembatan yang menghubungkan stimulasi, gizi, dan cinta orang tua dalam proses tumbuh kembang anak.

 

“Semoga Brain Visualizer ini bisa bantu lebih banyak ibu untuk mengenali dan mendukung potensi luar biasa Si Kecil,” pungkas Vera.(Arfi | Foto: Dok. Wyeth Nutrition S-26)