Disukai Gen Z & Milenial, Ini Enam Tren Skincare yang Bakal Jadi Andalan

 

Industri kecantikan terus mengalami perubahan. Bukan hanya dari sisi estetika, tapi juga dari gaya hidup dan nilai-nilai yang dipegang para penggunanya. Dalam beberapa tahun terakhir, generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, mulai mengarahkan perhatian mereka pada produk skincare yang tak hanya efektif, tapi juga etis, ramah lingkungan, dan berbasis sains.

 

Populix, perusahaan riset berbasis teknologi asal Indonesia, baru-baru ini mengungkap enam tren perawatan kulit yang diprediksi akan tetap populer dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Hasil ini diperoleh melalui riset terhadap konsumen muda di Indonesia yang semakin kritis dan selektif dalam memilih produk skincare, laporan "Future of Skincare: Consumer Insights on Beauty Trends in Indonesia" yang dirilis Populix pada 2025.

 

 

  • Formula Vegan dan Cruelty-Free

Tren ini mencerminkan pergeseran nilai ke arah gaya hidup yang lebih etis. Produk-produk vegan dan tidak diuji pada hewan makin banyak diminati, terutama oleh mereka yang peduli dengan isu kesejahteraan hewan dan keberlanjutan lingkungan. Produk dengan klaim ini dianggap lebih “aman” secara moral dan lebih ramah bagi bumi.

 

  • Kandungan Fermentasi dan Probiotik

Makin banyak orang sadar bahwa kesehatan kulit tidak terlepas dari keseimbangan mikrobioma. Bahan-bahan fermentasi dan probiotik dipercaya bisa membantu memperkuat skin barrier, meredakan jerawat, dan meningkatkan kelembapan alami kulit. Menariknya, tren ini lebih populer di kalangan laki-laki dan responden dari Pulau Sumatera.

 

 

  • Skincare Berbasis Artificial Intelligence

AI mulai berperan penting dalam pengalaman perawatan kulit. Konsumen kini dapat menganalisis kondisi kulit secara mandiri, mendapat rekomendasi produk personal, hingga mencoba riasan secara virtual. Ini memberikan pendekatan yang lebih personal dan praktis bagi generasi digital.

 

  • Produk Berbasis Sains dan Dermatologi

Konsumen muda tidak mudah percaya iklan. Mereka ingin jaminan ilmiah. Produk yang didukung uji klinis, hasil laboratorium, atau direkomendasikan oleh dermatologis kini jadi pilihan utama. Label “dermatologically tested” bukan sekadar pelengkap, tapi jadi poin penting dalam keputusan membeli.

 

 

  • Skincare Multifungsi

Gaya hidup cepat dan dinamis membuat banyak orang menginginkan produk yang praktis. Krim pagi dengan SPF, pelembap sekaligus primer, atau toner yang juga berfungsi sebagai essence, makin diminati. Produk serbaguna seperti ini memberi kemudahan tanpa mengorbankan hasil.

 

  • Kemasan Ramah Lingkungan

Kesadaran akan dampak limbah kemasan mendorong lahirnya produk skincare dengan packaging yang bisa diisi ulang, mudah didaur ulang, atau terbuat dari bahan daur ulang. Hal ini selaras dengan meningkatnya perhatian generasi muda terhadap isu lingkungan.

 

Enam tren ini menunjukkan bahwa skincare bukan lagi hanya kulit yang bersih dan glowing, tapi juga menyangkut pilihan hidup dan cara pandang terhadap dunia. Ke depan, konsumen muda akan terus mendorong industri kecantikan agar lebih bertanggung jawab, transparan, dan relevan dengan nilai-nilai zaman. [Dok. Istimewa]