Grab Generasi Kampus 2025 Ajak Mahasiswa Menemukan Arah Lewat Passion

 

 

Grab kembali menyapa mahasiswa Indonesia lewat Generasi Kampus Roadshow 2025. Mengusung tema Passion in Action, program ini akan hadir di enam kota mulai akhir Agustus hingga Desember, dan menghadirkan sosok inspiratif seperti Najwa Shihab, Nicholas Saputra, dan Raditya Dika sebagai pemantik diskusi lintas generasi.

 

Kebutuhan Gen Z terhadap ruang tumbuh yang aman dan relevan menjadi dasar inisiatif ini. “Generasi ini haus akan panduan, tapi mereka juga tidak ingin digurui. Mereka ingin ruang yang bisa mereka miliki bersama, bukan diawasi,” ujar Melinda Savitri, Country Marketing & Communications Head Grab Indonesia.

 

Dalam forum peluncuran program, Najwa Shihab menuturkan refleksi dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. “Dari 15.000 peserta, 143 juta interaksi, dan 2,2 juta engagement tahun lalu, yang paling membekas buat saya justru percakapan personalnya,” ujarnya. Salah satu yang tak terlupakan, menurutnya, adalah seorang mahasiswa perempuan yang bercita-cita menjadi jurnalis namun mendapat tekanan dari keluarga. “Saya turun dari panggung, duduk di sebelahnya, dan bilang, kalau perlu saya yang bicara langsung ke orang tuamu. Jadi jurnalis itu bisa jadi kebanggaan,” kenang Najwa.

 

Nicholas Saputra melihat program ini sebagai momen pembelajaran timbal balik. “Bukan hanya mahasiswa yang belajar dari kami, tapi kami juga belajar dari cara pikir mereka. Ini bukan panggung satu arah,” katanya. Ia menilai, pertemuan lintas latar belakang ini justru menghidupkan semangat kolektif. “Kadang kita belajar dari yang tidak kita duga. Bahkan kalau ilmunya terasa tidak relevan, nanti akan ketemu manfaatnya di saat yang tak disangka," sambungnya.

 

Sementara itu, Raditya Dika, yang untuk pertama kalinya bergabung tahun ini, membawa semangat baru. “Saya merasa beruntung bisa hidup dari hal-hal yang terasa kayak main-main. Stand up comedy, bikin YouTube, menulis, itu buat saya menyenangkan, tapi ternyata bisa jadi kerjaan,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa pencarian passion bukan proses instan. “Punya komunitas yang sefrekuensi itu penting banget. Dan saya percaya roadshow ini bisa jadi tempat mulai yang tepat.”

 

Dalam sesi diskusi, Najwa Shihab memberikan perspektif yang seimbang dan realistis tentang konsep mengejar passion, terutama bagi generasi muda yang sering terpapar dengan narasi "follow your passion" di media sosial.

 

Ketika ditanya tentang pandangannya mengenai passion sebagai petunjuk arah karir, Najwa memberikan jawaban yang nuanced. "Idealnya bekerja sesuai passion menurutku itu ideal dan bagus banget. Tapi hidup kan tidak seindah itu ya, teman-teman."

 

Najwa kemudian memberikan reality check yang penting bagi mahasiswa. "Hidup tidak seindah, apa yang pernah kali kita lihat di cerita atau di reel 30 detik yang pernah kali membuat kita merasa semuanya akan lancar dan sebagainya. Idealnya ya, bekerja sesuai passion. Tetapi ada banyak hal yang bisa mendorong kita meraih sesuatu," ungkapnya.

 

Tahun ini, roadshow hadir dengan format baru seperti Un-Class Session, diskusi tanpa batas antara mahasiswa dan pembicara, serta Creativity on Stage yang memberi ruang langsung bagi mahasiswa untuk tampil.

 

Melinda berharap inisiatif ini membuka akses seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk bertumbuh. “Passion tidak datang dari motivasi sesaat. Tapi ketika mereka merasa punya tempat, punya dukungan, mereka akan lebih berani mencoba,” ujarnya.

 

Surabaya akan menjadi kota pertama yang disinggahi, tepatnya di Universitas Airlangga pada 26 Agustus. Informasi lengkap dapat diikuti lewat akun resmi Grab. Bagi ribuan mahasiswa yang ikut serta, roadshow ini bukan sekadar sesi motivasi, tapi upaya kolektif untuk menjadikan pencarian passion sebagai proses yang jujur, reflektif, dan membebaskan. (Angie)