Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 mencatat terjadi pertumbuhan literasi dan inklusi pada sektor jasa asuransi secara signifikan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan indeks literasi sektor perasuransian tahun 2025 tercatat sebesar 45,45%, meningkat 8,55% dari tahun lalu.
Seiring dengan banyaknya produk asuransi, masyarakat memiliki ekspektasi bagaimana layanan asuransi dihadirkan, termasuk dalam hal customer loyalty program. Hal tersebut juga terungkap dalam studi Customer Program Research yang dilakukan PT FWD Insurance Indonesia (“FWD Insurance”) bekerja sama dengan PT Kadence International (“Kadence International”), yang menjelaskan tentang program nasabah yang diharapkan, serta apa saja yang memengaruhi dalam menjaga loyalitas nasabah.
“Saat ini belum ada formula pasti bagi industri asuransi dalam menjaga loyalitas dan keterlibatan individu sebagai pengguna produk asuransi. Kami bekerja sama dengan Kadence International melakukan studi Customer Program Research untuk memahami program seperti apa yang diinginkan yang dapat mempertahankan loyalitas dan keterlibatan nasabah, sekaligus meningkatkan daya tarik kepada nasabah yang relevan dengan kebutuhannya,” ujar Rudy F. Manik selaku Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Insurance.
Studi ditujukan kepada individu pemilik asuransi jiwa untuk mengeksplorasi jenis program yang dapat mendorong partisipasi dan berdampak pada loyalitas serta keterlibatan individu. Studi juga ditujukan kepada individu non-pemilik asuransi jiwa untuk mengeksplorasi jenis program yang dapat menarik untuk membeli produk asuransi jiwa.
Safiudin Alwi, Head of Business Acceleration Kadence International menyatakan, “Temuan dalam studi ini diharapkan dapat menjadi insight yang berharga untuk meningkatkan inklusi keuangan di industri asuransi jiwa. Aspirasi nasabah menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan untuk menjalankan bisnis jangka panjang yang berkelanjutan.”
Dari hasil studi terungkap bahwa 93% responden memilih keamanan dan stabilitas keuangan sebagai prioritas hidup. Selain itu sebanyak 55% memprioritaskan untuk memiliki asuransi & dana medis, termasuk persiapan dana darurat kesehatan.
Responden menyatakan, setidaknya memiliki enam produk keuangan, di mana asuransi menempati posisi lima teratas produk keuangan yang dimiliki, selain rekening tabungan, pembayaran digital, pembayaran fisik, dan produk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam hal produk asuransi, sebanyak 82% responden menyatakan memahami hal-hal mendasar tentang asuransi, salah satunya tentang perbedaan antara tabungan dan asuransi.
Dalam hal preferensi program nasabah, responden memiliki ekspektasi yang besar pada program pemeliharaan kesehatan (wellness), program promosi, serta pengalaman asuransi yang eksklusif. (ES | Doto: Dok. Istimewa)