Menjalankan gaya hidup sehat kerap dianggap sebagai kompromi, harus memilih makanan bergizi tetapi hambar, atau sebaliknya menikmati rasa dengan mengorbankan nutrisi. Dilema ini masih menjadi tantangan bagi banyak orang, terutama mereka yang sibuk dan menginginkan pilihan praktis. YAVA mencoba menjawab persoalan tersebut lewat filosofi “The Joy of AND”, sebuah semangat untuk menikmati makanan yang enak sekaligus bernutrisi. Filosofi ini menjadi dasar langkah terbaru YAVA dalam menghadirkan inovasi produk berbasis bahan lokal, sekaligus membawa misi kemanusiaan melalui pemberdayaan komunitas.
Didirikan di Bali, YAVA berkembang dari usaha kecil menjadi salah satu pemain utama granola di Indonesia. Selama perjalanannya, perusahaan ini konsisten menggunakan bahan asli Indonesia dengan proses produksi yang bertanggung jawab. Dampaknya tidak hanya dirasakan konsumen yang menginginkan pilihan sehat, tetapi juga komunitas petani lokal yang menjadi bagian dari rantai pasok. “Kami percaya makanan bisa menjadi jembatan antara keberlanjutan, kemanusiaan, dan kenikmatan,” ujar Christopher Lawrence Bailey, CEO YAVA.
Filosofi tersebut kini diwujudkan lewat peluncuran YA’Bar: The MORE Bar. Produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan gaya hidup urban yang serba cepat, tetapi tetap memperhatikan kesehatan. Dengan ukuran lebih besar, kandungan oats lima kali lebih banyak, kacang mete asli, serta pemanis alami gula lontar, YA’Bar hadir sebagai camilan yang mengenyangkan tanpa lonjakan gula darah. “Lewat YA’Bar, kami membuktikan bahwa camilan sehat bisa praktis, enak, sekaligus bernilai gizi,” kata Lydwina Suherli, Marketing Director YAVA.
Untuk menyampaikan pesan gaya hidup seimbang, YAVA menggandeng Nana Mirdad sebagai Brand Ambassador. Bagi aktris sekaligus ibu dua anak itu, filosofi “The Joy of AND” sejalan dengan kesehariannya. “Saya selalu mencari makanan sehat yang tetap lezat. YAVA menawarkan keduanya, apalagi dengan bahan lokal yang mendukung petani Indonesia. Itu membuat saya semakin bangga,” ujarnya.
Komitmen YAVA tidak berhenti pada produk. Dengan model bisnis “farmer-to-snack”, YAVA memastikan petani memperoleh manfaat langsung dari rantai pasok yang adil. Sebagian besar lini produksinya juga digerakkan oleh perempuan, menegaskan visi perusahaan untuk menciptakan dampak sosial nyata. Survei internal menunjukkan konsumen menilai YAVA sebagai merek yang sehat, enak, bernutrisi, dan tetap memiliki sentuhan global meski berbasis lokal.
Melalui YA’Bar, YAVA mengajak masyarakat merasakan hidup sehat tanpa kompromi. Menggabungkan tradisi dan inovasi, rasa dan gizi, YAVA ingin menjadikan pengalaman makan sebagai bagian dari keseimbangan hidup modern. (Angie | Dok. YAVA)