Menapaki Kastil di Jepang

Negeri Sakura tetap menjadi lima destinasi liburan teratas karena menyimpan magnet wisata nan lengkap. Dari alam, budaya, kuliner, sejarah, teknologi, maupun seni terus menebarkan pesona ke masyarakat di penjuru dunia.

Kali ini, kami tergugah menapaki histori keagungan kastil-kastil di Jepang. Sama halnya dengan candi-candi di Indonesia, bangunan histori ini menjadi penanda kejayaan suatu penguasa, sekaligus catatan tradisi dari masa ke masa. Tersimpan pula nilai-nilai religi, sehingga ketika berada di dalamnya sarat nuansa sakral.

Menurut lembaran sejarah, kastil pertama kali dibangun di seantero Jepang pada abad ke-15, ketika masa peperangan. Bertujuan sebagai benteng pertahanan. Salah satu ciri lokasinya, dibangun di dekat jalan utama atau di pinggir sungai untuk kemudahan transportasi dan menjaga kekuasaan luas wilayah.

Dalam waktu dekat ini, kita belum bisa menyambangi kastil Kumamoto yang mengalami kerusakan parah akibat gempa dua tahun silam. Sebagai salah satu kastil terbesar di Jepang, diperkirakan butuh waktu 10 tahun untuk mengembalikan bentuknya seperti semula.

Pemerintah Jepang telah memulai pembangunan dengan kombinasi teknik tradisional dan teknologi pondasi bangunan yang lebih tahan gempa. Identitas situs pun tetap dipertahankan, yaitu pondasi tumpukan batu-batu besar yang disusun membentuk dinding saling berhadapan. Restorasi bangunan juga terjadi di kastil Shuri, Hikune, dan Hirosaki, tanpa menghilangkan keaslian bentuk situs bersejarah tersebut.

Meski baru usai plesiran awal tahun, tengoklah kastil-kastil yang tersebar di berbagai prefektur Jepang untuk inspirasi perjalanan selanjutnya. Jika sudah pernah menyambangi ke sana, ada baiknya menciptakan pengalaman baru dengan pasangan atau buah hati.