Mempertaruhkan Kejujuran dan Moralitas

Para pencinta teater kembali dihibur oleh pementasan Teater Koma berkolaborasi dengan Bakti Budaya Djarum Foundation.Bertajuk ‘J.J Sampah-Sampah Kota’ pertunjukan ini mengisahkan kisah hidup sepasang suami istri, Jian dan Juhro yang tinggal di sebuah gubuk di kolong jembatan.

Keduanya hidup dari penghasilan Jian sebagai seorang pengangkut sampah. Meski hidup berkekurangan dan tidak memiliki jaminan masa depan, tapi dia dan sang istri hidup bahagia. Jian juga bekerja dengan giat dan jujur. Juhro yang tengah hamil besar pun tetap setia menemani suaminya dan senantiasa bersyukur.

Kehidupan Jian dan Juhro tidak lepas dari pengawasan mandor kepala dan tiga anak buahnya yang dikenal sebagai Tiga Pemutus. Keempat orang ini sudah lama mengamati para penghuni kolong jembatan. Salah satu yang selalu mencuri perhatian adalah Jian. Pria yang selalu bersikap jujur dan gembira tersebut tampak unik di mata mereka.

 

Baca Juga:

Orang Miskin Pun Dibebankan

Beragam Rupa dalam Desain Grafis

 

Keunikannya kemudian dirasa harus diuji. Mandor kepala dan tiga anak buahnya ingin melihat sejauh mana Jian bisa mempertahankan kejujuran. Hingga pada suatu hari, tiga pemutus menjatuhkan sebuah tas yang dipenuhi uang di lokasi Jian biasa bekerja. Menemukan tas tersebut, Jian pun panik pergolakan batin pun tak terelakkan. Apalagi saat ini istrinya tengah membutuhkan uang banyak untuk biaya persalinan.

Ujian demi ujian masih terus datang silih berganti di kehidupan Jian dan Johar. Memiliki penghasilan yang pas-pasan sampai pada saat anaknya lahir, sang istri menyadari dirinya harus kembali menjadi perempuan penghibur demi memenuhi kebutuhan sang anak.

Disutradarai oleh Rangga Riantiarno, pertunjukan ini berasal dari naskah yang pernah dipentaskan oleh Teater Koma pada 40 tahun silam. Menampilkannya kembali setelah puluhan tahun, naskah yang ditulis oleh N Riantiarno ternyata masih mampu mengundang decak kagum dan tepuk tangan penonton. Nilai-nilai moral dan kejujuran yang ditampilkan oleh para pemeran masih dianggap relevan di era sekarang ini.