Bekal Jadi Seorang Ibu

Menjadi seorang ibu tentu merupakan hal yang sangat membanggakan bagi seorang perempuan. Persiapan dan kematangan juga menjadi kunci kesuksesan sebagai istri dan ibu. Apalagi jika perempuan tersebut bergerak tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, tapi juga turut aktif bekerja. Meski begitu, banyak perempuan yang tidak memiliki cukup dukungan dari pihak-pihak terdekat. Sikap saling menghargai terasa kurang dirasakan beberapa orang.

 

Untuk itu komunitas Ibu Profesional (IP) hadir merangkul para ibu di Tanah Air. Melebarkan dukungannya tidak hanya di Jakarta, IP tersebar di 58 kota di Indonesia, 10 negara di Asia dan non-Asia. Dialah Septi Peni Wulandani founder yang membentuk komunitas ini pada delapan tahun lalu. Perempuan yang akrab disapa Septi ini merasa jika dia tidak ingin generasi penerusnya menjadi ibu yang tidak berkualitas. Sebab dia yakin bahwa ibu menjadi sekolah dan pendidik pertama bagi anak-anaknya kelak.

 

Memiliki tujuan mulia dan tersebar di banyak tempat, komunitas ini dikenal baik oleh para ibu tidak hanya di Tanah Air. Ketenarannya, membuat seorang gadis berusia belasan tahun turut bergabung dalam komunitas ini bersama ibunya yang juga salah satu member IP. Sehubungan dengan hal tersebut, komunitas ini memang tidak hanya menerima perempuan-perempuan yang telah menikah dan menjadi ibu. Tetapi juga selalu membuka pintu untuk perempuan yang ingin meningkatkan kemampuan diri untuk menjadi seorang ibu suatu saat nanti.

 

Bertujuan meningkatkan kualitas para perempuan sebagai ibu, istri, dan individu itu sendiri untuk melihat potensi dan memiliki kepercayaan diri, berbagai kegiatan dilakukan secara rutin dalam komunitas ini. Tidak hanya kelas memasak dan menjahit, komunitas yang memiliki jumlah anggota sebanyak 25 ribu orang juga membuat kelas untuk meningkatkan potensi dalam bidang jasa. Salah satunya ialah membuka kesempatan bagi para ibu yang menyukai dunia desain.

 

“Untuk sisi sosial kami memiliki kelas bernama Sejuta Cinta. Kelas satu ini diperuntukkan bagi para ibu single fighter. Kami memfasilitasinya dan memberikan pelatihan untuk mereka berdikari. Ada juga Institute Ibu Profesional yang memiliki kurikulum. Di sana ada kurikulum untuk pelatihan untuk orangtua sebagai pendidik anak dan juga bagaimana menjadi istri serta ibu yang cekatan,” jelas Utami Sadikin, selaku Sekretaris Jenderal Ibu Profesional.

 

Baca Juga:

Edukasi Manfaat Produk Organik

Dukungan Untuk Perempuan

 

Ketika disinggung mengenai apa saja hal menarik yang dilewati selama menjabat sebagai Sekjen, Utami mengaku bahwa mengenal anggota dari regional lain selalu menjadi bagian yang menyenangkan. Mengenal karakteristik dan kebutuhan ibu-ibu di wilayah lain terasa tidak pernah membosankan.

 

Dari sana, dia menyadari bahwa banyak ibu-ibu yang memiliki potensi baik. Hanya saja beberapa di antara merek memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah dan membuat mereka merasa tidak memiliki kemampuan apapun. Dia berharap melalui Ibu Profesional, dia dan tim mampu memberikan kelas dan mengembalikan kepercayaan diri para ibu.

 

“Mimpi saya ingin membawa ibu-ibu untuk punya potensi baik, supaya potensi tersebut benar-benar berdampak untuk masyarakat sekitarnya. Kita tidak lagi bilang ibu hanya bisa mengurus anak, tapi tidak paham dan tidak percaya diri. Kami tidak ingin seperti itu. Jadi obsesi saya adalah ingin membawa Ibu Profesional mempunyai manfaat, berdampak luas, dan memiliki jati diri,” tutur Utami menjelaskan obsesinya.